
Jangan Galau Saham Batu Bara Boncos, Dividen 'To The Rescue'

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Saham batu bara mengawali tahun dengan tidak menggembirakan. Dalam jangka pendek, potensi pembagian dividen yang tinggi bisa menjadi katalis positif buat saham-saham tersebut.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas saham batu bara utama turun cukup dalam secara year to date (YtD) di awal 2023 ini.
Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi yang paling boncos, dengan penurunan hingga 25,45% YtD ke harga Rp2.880/saham. Pada Oktober tahun lalu, ADRO sempat menyentuh level Rp4.100-an/saham.
Saham PT ABM Investama Tbk (ABMM), yang sempat hangat diperbincangkan oleh para 'value investor', juga sudah merosot 18,60% YtD ke Rp2.670/saham setelah sempat menembus Rp4.850/saham pada September tahun lalu.
Nama lainnya, seperti Grup Indika PT Indika Energy Tbk (INDY) dan anak usaha ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga sudah melorot 16,12% dan 12,68%.
Kinerja Saham Batu Bara Utama YtD 2023
Kode | Harga (Rp) | Kinerja YtD (%) |
ADRO | 2880 | -25,45 |
ABMM | 2670 | -18,6 |
INDY | 2290 | -16,12 |
ADMR | 1480 | -12,68 |
BUMI | 143 | -11,18 |
ITMG | 35625 | -8,65 |
BYAN | 19200 | -8,57 |
PTBA | 3450 | -6,78 |
UNTR | 24750 | -5,08 |
HRUM | 1680 | 3,70 |
Sumber: BEI, RTI (diolah) |*Data per 9 Feb. 2023, 10.20 WIB
Bisa dibilang, kondisi tahun ini kontras dengan kinerja saham yang menyundul langit pada 2022.
Sepanjang tahun lalu, indeks sektor energi (IDXENERGY) memimpin kenaikan sektoral dengan kenaikan luar biasa 100,05%. Ini ditopang sentimen kenaikan harga komoditas global, termasuk batu bara, imbas dari ketatnya pasokan seiring meletusnya perang Rusia-Ukraina.
Sementara, di awal 2023 (YtD), IDXENERGY malah minus 6,0%, paling jeblok di antara sektor lainnya.
Harga batu bara yang diprediksi bakal melambat di rentang US$220-US$280/ton pada 2023 seiring potensi perlambatan ekonomi dan pemulihan pasokan batu bara global berkat reopening ala China akan menekan kinerja emiten batu bara RI.
Nah, kenaikan saham yang luar biasa pada tahun lalu danharga komoditas yang mulai memuncak membuat investor mulai ambil untung di sektor batu bara.
Mendinginnya harga batu bara Newcastle turut berkorelasi dengan penurunan saham-saham batu bara RI.
Terbaru, harga batu bara kembali ambles setelah terbang hampir 13% pada dua hari sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (8/2/2023), harga batu kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 229 per ton. Harganya ambruk 8,89% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Pelemahan ini memutus tren positif batu bara pada dua hari sebelumnya. Pada Senin dan Selasa (6-7/2/2023), harga batu bara melambung 12,96%.
Kembali menurunnya harga batu bara disebabkan oleh aksi profit taking, anjloknya harga gas, serta proyeksi melemahnya permintaan.
Dividen 'to the Rescue'
Di tengah penurunan harga saham di awal tahun ini, sentimen soal pembagian dividen emiten batu bara yang kemungkinan berlangsung pada April-Juni mendatang bisa menyelamatkan 'keboncosan' investor.
Menurut hitung-hitungan RHB Sekuritas lewat riset pada 8 Februari 2022, dividend yield tahunan PTBA (sekitar 22%), dividend yield final ITMG (11%), dan ADRO (7%). Tiga saham tersebut merupakan contoh saham batu bara dengan dividend yield tertinggi.
Singkatnya, dalam jangka pendek harga saham batu bara, seperti ADRO atau PTBA, bisa rebound seiring investor memburu dividen. Walaupun, tidak menutup kemungkinan harga saham bisa kembali melorot pasca cum dividen.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(trp/trp)