Pelemahan Harga CPO Bayangi Pertemuan Genting RI-Malaysia

M Malik Haknuh, CNBC Indonesia
09 February 2023 12:10
Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) kembali melandai. Harga CPO di Bursa Malaysia Exchangea anjlok di sesi awal perdagangan Kamis (9/2/2023).

Pada pukul 11: 00 WIB, harga CPO pada sesi awal perdagangan ambles 0,90% ke MYR 3.961 /ton.

Pelemahan tersebut mengakhiri tren positif CPO yang harganya naik selama tiga hari beruntun. Pada Rabu (8/2/2023), harga CPO naik 1,47% di posisi MYR 3.997 per ton.

Pelemahan harga CPO hari ini menjadi kabar buruk di tengah pertemuan penting Indonesia dan Malaysia membahas langkah-langkah menghadapi Uni Eropa.


Harga CPO bergerak sangat volatile sejak Uni Eropa menyetujui undang-undang untuk menghentikan penjualan produk-produk yang menyebabkan kerusakan hutan. Di antaranya adalah kayu, karet, kulit, kakao, kopi, dan termasuk minyak sawit.

Aturan baru Uni Eropa ini dikhawatirkan akan menghambat perdagangan komoditas dengan Eropa.

Malaysia dan Indonesia pun tak tinggal diam sebagai dua negara pemasok minyak sawit terbesar di dunia untuk memimpin kritik internasional terhadap kebijakan tersebut.

"Jika kami tidak diperlakukan dengan adil, saya pikir harus ada tindakan balasan dari kami" ujar Menteri Perladangan dan Komoditas Malaysia Dato' Sri Haji Fadillah bin Yusof, dikutip dari The Star.

Dia juga menambahkan bahwa keputusan yang dikeluarkan Uni Eropa merupakan keputusan sepihak.

"Bersama Indonesia kami ingin menyadarkan UE bahwa tindakannya adalah keputusan sepihak" imbuhnya.

Menyikapi hal itu, hari ini kamis (9/2/2023), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan menggelar pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri dan Menteri Perladangan dan Komoditas Malaysia Dato' Sri Haji Fadillah bin Yusof .

Pertemuan kedua pejabat diharapkan menghasilkan kesepakatan Indonesia dan Malaysia untuk melawan diskriminasi minyak sawit Uni Eropa

Data terakhir menunjukkan per 5 Februari 2023, impor CPO Uni Eropa hanya mencapai 2,02 juta ton. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,28 juta ton.

Tak hanya itu, melansir data Refinitiv, ekspor CPO Malasyia Januari 2023 mengalami penurunan 27% menjadi 1,13 juta ton dari 1,55 juta ton yang kirim selama Desember 2023.

Masih lemahnya permintaan inilah yang membuat harga CPO terus turun di tengah konflik dagang produsen sawit dan Uni Eropa yang tak kunjung usai.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Tak Baik-Baik Saja! Harga CPO Merana, Anjlok 5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular