Margin Bunga Turun 33%, Kok Bisa Laba BRI Tertinggi di RI?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat kenaikan laba bersih secara signifikan. Yang menarik, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) mengalami penurunan.
BRI mencatat laba bersih Rp 51,5 triliun, naik tinggi 67,15% dibandingkan pencapaian 2021. Torehan ini menjadikan BRI mencatat rekor perolehan laba tertinggi di Indonesia.
Rekor laba tertinggi sebelumnya dipegang oeh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 2021. Di periode ini. labanya sebesar Rp 31,42 triliun. Tapi di 2022, laba BCA tercatat Rp 40,7 triliun.
"Kenaikan ini disertai penurunan NIM sebesar 33%," ujar Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (8/2/2023).
Artinya, menurut Sunarso, kenaikan laba bersih bukan dari tingginya bunga kredit yang berujung pada tebalnya margin bunga. Tapi, kenaikan laba lebih karena penyaluran kredit yang lebih besar, terutama di segmen mikro.
"NIM BRI, bank only, tahun 2008 10,18%. Pada saat itu laba BRI hanya Rp 5,96 t dan jumlah nasabah pinjaman hanya 5 juta dengan volume kredit Rp 161 triliun," terang Sunarso.
"Mari kita bandingkan 2022, laba bri bank only meningkat pesat padahal NIM sudah turun 33%. Kalau begitu, peningkatan ini oleh apa? Ternyata, oleh pertumbuhan nasabah mikro yang naik lebih dari tiga kali lipat menjadi lebih dari 15 juta nasabah mikro," sambungnya.
Asal tahu saja, pada 2022 total penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.139, 08 triliun, sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 14,85% menjadi 1.307,88 triliun. Total aset BRI mencapai Rp 1.865,64 triliun naik 11,18%.
(RCI/dhf)