Sejak Diperkenalkan, Asuransi Unit Link Sudah Bikin Dosa

Market - MFakhriansyah, CNBC Indonesia
06 February 2023 11:40
Cover Topik, Fokus Unitlink (cover) Foto: Cover Topik/ Unitlink/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak beberapa tahun terakhir produk asuransi mulai digemari masyarakat Indonesia. Mereka yang membeli produk asuransi biasanya didasarkan oleh keengganan menggunakan asuransi pemerintah atau BPJS. Produk asuransi yang ditawarkan pun beragam bentuknya, dari mulai asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau bisa dikemas lebih menarik dengan menyebut tabungan masa depan atau asuransi pendidikan.

Produk-produk yang disebutkan bisa dikatakan produk lama yang biasa ditawarkan sepanjang sejarah asuransi di dunia. Namun, seiring berjalannya waktu muncul inovasi produk asuransi. Sebut salah satunya Unit-Linked Insurance Plans (ULIP). ULIP adalah produk asuransi yang menggabungkan layanan asuransi dan investasi sekaligus. Jadi, nasabah bisa mendapatkan manfaat ganda, yakni perlindungan asuransi dan investasi.

Dilansir Indiatimes, konsep baru ini pertama kali dipopulerkan di India pada 1972 oleh perusahaan asuransi Unit Trust of India. Perusahaan menawarkan ULIP sebagai produk asuransi terbaik bagi nasabah yang tidak hanya ingin terlindungi secara fisik, tetapi bahagia di masa depan lewat investasi. Keunggulan ini kemudian menarik animo masyarakat untuk membelinya. 

Mengutip studi Titik Rianawati dan Sabtarini K. dalam "Mengenal Unit Link : Asuransi Dengan Fitur Investasi" (Jurnal Visi Manajemen, 2021), keberadaan ULIP di Indonesia terdeteksi pada tahun 1988. Hampir seluruh perusahaan asuransi menawarkan produk baru ini. Masyarakat pun merespons baik konsep ULIP karena dinilai lebih untung. Respons positif ini juga berjalan beriringan dengan tumbuhnya minat masyarakat terhadap pasar modal yang diaktifkan kembali oleh pemerintah pada 1977.  Layaknya asuransi pada umumnya, nasabah hanya perlu membayar premi tiap bulannya. Premi itu dibagi dalam dua porsi: premi perlindungan dan premi investasi.

Menurut Soetanto Hadinoto dalam Bank Strategy on Funding and Liability (2013), pada awal peluncurannya unit link menggunakan jenis seperti goverment fixed-interest yang lebih menekankan tingkat keamanan dan pengembalian investasi yang tetap. Selain itu digunakan juga investasi managed fund yang berarti penyerahan kuasa pengaturan investasi oleh investor kepada manajer investasi guna memperoleh hasil investasi optimum.  

Sekilas asuransi ini terlihat positif. Namun pada praktiknya muncul kegagalan sejak awal diperkenalkan. Mengutip buku Dosa-Dosa Unit Link (2022), konsumen kerap kali dibohongi perusahaan asuransi karena hanya memaparkan laporan perkembangan asuransi secara umum, sekaligus hanya memberi tahu biaya premi tiap bulannya.

Proses pengenalan ini tanpa dibarengi dengan cara dan penjelasan yang benar. Akibatnya, nasabah tidak mendapatkan informasi jelas dan berkala tentang konsep ULIP sehingga harus membeli produk salah yang tidak sesuai kebutuhan. Nasabah terlena dengan manisnya hasil investasi yang dijanjikan dibanding proses perputaran uang didalamnya.

Minimnya literasi keuangan nasabah ini kemudian jadi celah kejahatan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dan permasalahan ini terus berjalan dari dulu sampai sekarang. Berbagai aturan tentang asuransi pun tetap saja tidak menghilangkan permasalahan. Hingga akhirnya, nasabah lagi-lagi dirugikan karena tidak menerima hasil sesuai janji perusahaan. 

Berdasarkan data perasuransian OJK tahun 2015, nilai premi produk unit link telah mencapai Rp 57,21 triliun atau 45,1% dari total premi seluruh asuransi jiwa. Namun, pada 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima 360 pengaduan terkait unit link. Setahun berikutnya, jumlah aduan melonjak 65% menjadi 593. Gara-gara polemik itu, ada 2,4 juta nasabah yang harus sampai tutup asuransi.

Semua ini terjadi karena minimnya literasi keuangan yang kemudian dimanfaatkan oleh agen dan perusahaan asuransi, sehingga nasabah pun tidak mendapatkan hak sebagaimana tujuan memilih produk unit link


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Nasabah Wanaartha: Hidup Juga Butuh Biaya!


(mfa/mfa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading