Kabar Gembira, Harga Batu Bara Diramal Bangkit Pekan Ini

maesaroh, CNBC Indonesia
06 February 2023 06:50
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara menjalani periode yang sangat berat pada pekan lalu. Namun, ada harapan harga pasir hitam membaik pada pekan ini. Cuaca yang lebih dingin serta membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan lebih baik dibandingkan forecast sebelumnya.

Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memproyeksikan harga batu bara pada pekan ini akan berada di kisaran US$ 230-250 per ton.

"Kami melihat harga batu bara masih akan berada di level US$230-250 per ton. Kondisi ekonomi global yang mengindikasikan softlanding memperkuat permintaan energi khususnya batu bara," tutur Zuhdi, kepada CNBC Indonesia.

Sebagai catatan, Dana Moneter Internasional(IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2023 menjadi 2,9%. Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan forecast pada Oktober 2022, yakni 2,7%.

Ekonomi Eropa diproyeksi bisa tumbuh 0,7% pada 2023, lebih tinggi dibandingkan pada perkiraan pada Oktober sebesar 0,5%. Perbaikan proyeksi salah satunya disebabkan oleh dibukanya perbatasan di China.




Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (3/2/2023), harga batu bara kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup jatuh 5,5% ke posisi US$ 222,5 per ton.

Secara keseluruhan, harga batu bara juga ambruk 16,43% pada pekan lalu.

Penurunan dalam sepekan tersebut adalah yang terbesar sejak pekan kedua Maret 2022 (14-18 Maret) atau dalam 10 bulan terakhir. Pada pekan tersebut, harga batu bara jatuh 33,64%.

Harga pasir hitam juga terus berada di zona merah dan mendekati level bawah US$ 200 sepanjang pekan lalu.  Period buruk pada pekan lalu juga membawa harga batu bara ke era sebelum perang Rusia-Ukraina.

Sepanjang Januari 2023, harga batu bara juga ambles 37,37%. Penurunan harga dalam sebulan dengan angka sebesar itu belum pernah dicatat setidaknya sejak 2008 atau 15 tahun terakhir.

Harga batu bara diperkirakan juga akan membaik ditopang oleh cuaca di Eropa. Suhu di wilayah bagian barat dan selatan Eropa akan turun signifikan sekitar 8-10 derajat Celcius pada pekan ini.

Italia, Spanyol, dan Yunani adalah beberapa negara yang akan mengalami penurunan suhu. Sebagian Yunani, misalnya, akan bersalju.

 Suhu di Spanyol diperkirakan akan turun drastis dari belasan derajat Celcius menjadi di bawa 10 derajat Celcius bahkan di sejumlah wilayah akan bersalju.

Sebagai catatan, sebagian besar suhu di Eropa lebih hangat dibandingkan pada musim-musim dingin sebelumnya pada Januari 2023. Kondisi ini menjaga pasokan gas mereka tetap tinggi di kisaran 70%.

Proyeksi suhu yang lebih dingin di sebagian Eropa sudah membuat harga gas meningkat akhir pekan lalu. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) menguat 1,49% pada perdagangan terakhir pekan lalu ke 57,89 euro per megawatt-jam (MWh).

Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya akan saling terpengaruh.

Harga batu bara juga diharapkan meningkat sejalan peningkatan permintaan dari China. Tiongkok merupakan konsumen dan importir terbesar batu bara di dunia tetapi permintaannya masih lemah hingga saat ini.

Direktur Executive Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia optimis permintaan dari China akan lebih baik dibandingkan pada 2022 siring pelonggaran kebijakan Covid-19 di negara tersebut.

"Tahun 2022 impor Tiongkok berkurang sekitar 20% dibandingkan 2021 akibat kebijakan zero Covid policy. Di 2023 diperkirakan impor Tiongkok akan lebih baik karena ekonomi mereka diproyeksi lebih bagus dibandingkan 2022," tutur Hendra, kepada CNBC Indonesia.

Menurutnya, harga baru bara memang akan melandai pada tahun ini. Namun, harga masih positif untuk kalangan industri. Dalam catatannya, rata-rata harga batu bara acuan (HBA) ada di kisaran US$ 78/ton pada 2019, US$ 58/ton pada 2020, kemudian US$ 121/ton pada 2o21 dan melonjak menjadi US$ 270/ton pada 2022.

"Meski harga trend menurun tapi masih di level positif," imbuhnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular