
RIlis Inflasi Bikin IHSG "To The Moon"

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini (01/02/23) berakhir di 6839,34 atau terapresiasi 0,34% secara harian. Sebanyak 283 saham melemah, 220 saham mengalami kenaikan dan 120 lainnya mendatar.
Nilai perdagangan sore ini tercatat sekitar Rp 11,17 triliun dengan melibatkan lebih dari 18,7 miliar saham. Dalam lima hari perdagangan, IHSG naik menjadi 0,47% (week to date). Dengan demikian, sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 3,24%.
IHSG menguat setelah rilis data inflasi di dalam negeri dan penantian pengumuman kebijakan suku bunga terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Data inflasi periode Januari 2023 telah dirilis, tingkat inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 5,28% pada Januari 2023 dari Desember sebesar 5,51%, level terendah sejak Agustus tahun lalu, dan di bawah konsensus pasar sebesar 5,4%. Namun, tingkat inflasi berada di atas batas atas target 2-4% bank sentral untuk bulan kedelapan berturut-turut.
Rilis data inflasi ini menjadi angin segar terhadap pergerakan indeks. Inflasi yang melandai dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan memicu pertumbuhan penjualan untuk perusahaan konsumen. Harga bahan baku dan biaya produksi lainnya biasanya juga ikut melandai, sehingga membantu menjaga margin keuntungan perusahaan.
Di sisi yang sama, kebijakan moneter yang longgar dapat memperkuat ekonomi dan membantu memperluas akses perbankan terhadap modal dan dana investasi yang secara positif dapat mempengaruhi margin keuntungan bank
Pelaku pasar juga sedang menanti kebijakan suku bunga terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB), dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), pada Kamis pekan ini, sehingga Kamis mendatang menjadi hari Super Thursday kembali.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase atau 25 basis poin (bp). Sementara ECB dan BoE diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin, berdasarkan polling dari Trading Economics.
Kinerja IHSG sore ini mengekor mayoritas bursa Asia-Pasifik yang kompak ditutup di zona hijau setelah kenaikan bursa acuan utama Amerika Serikat yang juga kompak ditutup menguat pada perdagangan semalam.
Sore ini keuntungan utama IHSG bersumber dari peningkatan saham-saham raksasa termasuk Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Aneka Tambang, Sumber Alfaria dan Telkom Indonesia.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat