BI Janji RI Banjir Likuiditas, Meski Suku Bunga Tinggi

Market - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
30 January 2023 14:20
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia) Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengatakan, likuiditas pasar keuangan tanah air akan sangat memadai dalam menahan gejolak perekonomian dunia. Meskipun saat ini tingkat suku bunga masih tinggi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pada tahun lalu dan hingga sekarang, instrumen moneter bank sentral adalah pro-stability.

Sementara instrumen makroprudensial, sistem pembayaran dan pasar uang, serta inklusi ekonomi hijau dan syariah adalah pro-growth.

"Makroprudensial tetap pro-growth. Sudah kami pastikan DP 0%. Kami akan pastikan likuiditas lebih, lebih, dan lebih," jelas Perry dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30/1/2023).

Meskipun kata Perry, sejumlah ekonomi justru pesimis dengan tingkat suku bunga masih dalam tren yang tinggi, likuiditas pasti akan ketat. Namun, lewat bauran kebijakan yang dimiliki BI saat ini, Perry mengklaim teori itu tidak akan terjadi.

"Sekarang kami punya bauran kebijakan, moneternya pro-stability, makroprudensial pro growth. Likuiditas kami jamin lebih, bahkan DP 0%, bahkan akan terus berkreasi mendorong pembiayaan dan kredit," kata Perry lagi.

Bank Indonesia meyakini pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini bisa mencapai 10% hingga 12%.

Bahkan dari data yang diperoleh BI, sejumlah bank memiliki potensi pertumbuhan kredit lebih dari 12%.

"Sejumlah bank kami lihat punya potensi lebih dari 12% sepanjang prudent dan tentu saja insentif terus kami lakukan," jelas Perry.

Untuk diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%

Pada Desember 2022, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, mencapai 31,20% dan meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42%.

Sehingga mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit/pembiayaan bagi dunia usaha.

Dalam pembacaan hasil Rapat Dewan Gubernur pada 19 Januari 2023 kemarin, BI juga menyebut bahwa suku bunga perbankan mengalami kenaikan, namun masih kondusif untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Di pasar uang, suku bunga IndONIA pada 18 Januari 2023 naik 222 bps dibandingkan dengan level akhir sebelum kenaikan BI7DRR di bulan Juli 2022 menjadi sebesar 5,02%, sejalan dengan kenaikan BI7DRR dan penguatan strategi operasi moneter Bank Indonesia.

Adapun suku bunga deposito 1 bulan pada Desember 2022 tercatat 3,97% atau meningkat 108 bps dibandingkan dengan level Juli 2022, sementara suku bunga kredit Desember 2022 tercatat 9,15% atau meningkat 21 bps dibandingkan dengan level Juli 2022.

Kenaikan suku bunga perbankan yang terbatas tersebut dipengaruhi oleh masih longgarnya likuiditas perbankan, termasuk karena dukungan kebijakan Bank Indonesia yang memberikan insentif Makroprudensial berupa pengurangan GWM.

Insentif pengurangan GWM diberikan kepada bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif. Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk membentuk suku bunga kredit yang efisien, akomodatif, dan kompetitif yang dapat mendukung pemulihan ekonomi.

Selain itu, portofolio pasar keuangan di Indonesia, kata Perry juga telah dibanjiri oleh asing hingga US$ 2,4 miliar.

Pun, kondisi eksternal Indonesia akan cukup baik yang tercermin dari transaksi berjalan yang diramal akan mencapai 0% dari Produk Domestik Bruto (PDB), serta neraca pembayaran yang diyakini akan mengalami surplus.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pasar Harap Tenang! BI Pastikan Likuiditas Perbankan Longgar


(cap/cap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading