Masihkah Momok Inflasi Menghantui Indonesia Tahun Ini?
Macro Insight
- Inflasi menjadi salah satu momok terbesar Indonesia pada 2022. Laju inflasi diharapkan kembali ke level normalnya pada tahun ini.
- Inflasi pada 2022 menembus 5,51% yang menandai rekor tertingginya dalam delapan tahun terakhir. Laju inflasi juga jauh di atas rata-rata inflasi masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).Sepanjang 2014-2021, rata-rata inflasi Indonesia hanya berada di angka 3,47%.
Lonjakan inflasi 2022 terjadi pada kelompok volatile serta kelompok harga diatur pemerintah.
Rata-rata inflasi kelompok volatile pada Januari-Juli 2022 bahkan mencapai 1,28%. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata dalam lima tahun sebelumnya yang berada di kisaran 0,41%.
Sejumlah bahan pangan bergonta-ganti menjadi pemicu inflasi kelompok volatile mulai dari minyak goreng, cabai, hingga sayur-mayur.
Sementara itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah melonjak setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi sekitar 30% pada awal September 2022.
Inflasi dengan cepat melonjak hingga 1,17% (month to month /mtm) pada Oktober 2022 atau rekor tertinggi sejak Desember 2014 di mana pemerintahan Presiden Jokowi beru berusia dua bulan.
-Lonjakan inflasi tentu saja memberi banyak negatif mulai dari meningkatnya kemiskinan hingga tertahannya laju belanja masyarakat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk miskin per September 2022 naik sekitar 200.000 menjadi 26,36 juta dibandingkan Maret 2022.
Tingkat kemiskinan meningkat menjadi 9,57% per September 2022 dari 9,54% per Maret 2022.
Mandiri Spending Index menunjukkan nilai belanja masyarakat pada November 2022 ada di angka 154,8 pada akhir November 2022. Nilai tersebut turun dibandingkan Oktober (157,8) bahkan menjadi yang terendah sejak Juni 2022.
Sementara itu, frekuensi belanja masyarakat ada di posisi 125,9 pada Oktober 2022. Frekuensi tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2022.
(mae/mae)