Akhir Pekan Suram, Wall Street Ambruk

Market - Maesaroh & Maesaroh, CNBC Indonesia
27 January 2023 21:39
FILE - In this Oct. 14, 2020 file photo, the American Flag hangs outside the New York Stock Exchange in New York.Stocks were posting strong gains in early trading Thursday, May 13, 2021, following three days of losses and the biggest one-day drop in the S&P 500 since February.  (AP Photo/Frank Franklin II, File) Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kompak melemah pada sesi awal pembukaan perdagangan Jumat (27/1/2023).

Indeks Dow Jones melandai 0,04% ke 33.935,01. Sementara itu, indeks Nasdaq melemah 0,23% ke 11.486,25 dan indeks S&P 500 turun 0,21% ke 4.051,71.

Pelemahan ini berbanding terbalik dengan kinerja cemerlang hari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Kamis (26/1/2023), tiga bursa utama Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau. 

Indeks Dow Jones menguat 0,61%, indeks S&P 500 naik 1,1% sementara Nasdaq melesat 1,76%.

Pergerakan saham Wall Street masih dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan-perusahaan raksasa AS. Selain itu, revisi data indeks personal consumption expenditure (PCE) juga menjadi sentimen penggerak lainnya.

Sejumlah perusahaan raksasa telah dan akan mengumumkan laporan keuangan pada hari ini.

American Express mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 7,5 miliar sepanjang 2022, lebih rendah dibandingkan proyeksi analis di kisaran US$ 8,1 miliar.

Visa Inc melaporkan pendapatan sebesar US$ 7,94 miliar pada kuartal III 2023 (berakhir pada Desember 2022). Pendapatan tersebut di atas ekspektasi pasar sebesar US$ 7,70 miliar.

Pendapatan Intel tercatat sebesar US$ 14,04 miliar pada kuartal IV-2022, di bawah ekspektasi pasar sebesar US$ 14,45 miliar.

Lebih dari 25% perusahaan di indeks S&P sudah melaporkan keuangan terbaru mereka. Dari jumlah tersebut, 69% mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi.

Analis kini memperkirakan agregat earnings dari laporan keuangan kuartal IV-2022 akan turun 2,7%, lebih rendah dibandingkan koreksi 1,6% yang diproyeksikan pada 1 Januari lalu.

"Jelas sekali semakin menuju puncak dari musim earnings, semakin banyak berita positif yang kita dengar dan semakin sedikit kabar negatif yang dilaporkan," tutur senior investment director dari U.S. Bank, Bill Northey, dikutip dari CNBC International.

AS pada Jumat malam juga mengumumkan data revisi indeks konsumsi masyarakat atau personal consumption expenditure (PCE) meningkat 5% (year on year/yoy) pada Desember 2022, terendah sejak September 2021.

Melandainya indeks PCE memberi harapan pasar jika bank sentral AS The Federal reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneter mereka.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

'Awan Cerah' Mulai Muncul, Wall Street Kompak Menguat


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading