Jeblok 44% & ARB Berjilid, Saham Sultan Subang Digembok Bursa

teti purwanti, CNBC Indonesia
Jumat, 27/01/2023 08:15 WIB
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten industri pengolahan kelapa yakni PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) terpantau kembali ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB). Bahkan, sepanjang 2023, harga saham IPPE telah turun 44,8% dari harga Rp 125 per saham pada awal tahun menjadi hanya Rp 69 per lembarnya.

Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pemberlakuan suspensi atau penghentian perdagangan sementara untuk saham emiten milik Asep Sulaeman Sabanda alias Sultan Subang tersebut. Suspensi dilakukan setelah saham IPPE mengalami pelemahan harga secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

BEI dalam pengumuman tertanggal 25 Januari 2023, menyebutkan penghentian dilakukan dalam rangka cooling down setelah terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham IPPE.


"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) pada perdagangan 26 Januari 2023," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan, dikutip Jumat (27/1/2023).

BEI menyebutkan penghentian sementara perdagangan IPPE dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar. Dengan demikian, pelaku pasar dapat mempertimbangkan secara matang keputusan investasinya di IPPE berdasarkan informasi yang ada.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tutup Lidia.

Sebelumnya, sempat ada rumor transaksi gagal bayar Repurchase Agreement alias repo di tiga saham yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), IPPE, serta PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS).

Rumor tersebut pun membuat kalangan broker saham dan pelaku pasar pun mewanti-wanti untuk tidak mentransaksikan dan menerima repo ketiga saham tersebut.

Alhasil, ketiga saham tersebut termasuk IPPE pun ambruk dan sentuh ARB. Bahkan parahnya, ketiganya sudah mencetak ARB berjilid-jilid atau berhari-hari.

Sebagai informasi, repo lebih akrab dikenal dengan sebutan gadai saham, terjadi dimana ketika seorang nasabah yang membutuhkan dana likuid bisa menjaminkan saham miliknya untuk mendapatkan pinjaman.

Pada praktiknya, banyak oknum yang melakukan aksi goreng saham sehingga harga underlying saham yang akan digadaikan naik dan mendapat jumlah pinjaman lebih banyak dengan tujuan akhir memang tidak ingin membayar pinjaman tersebut sehingga terjadi gagal bayar.

Amblesnya saham IPPE pun membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pemantauan pada Jumat pekan lalu.

BEI mengumumkan adanya transaksi tidak wajar pada saham IPPE melalui pengumuman Peng-UMA-00013/BEI.WAS/01-2023 tanggal 18 Januari 2023.

Direktur Utama IPPE, Syahmenan mengatakan tidak ada informasi, fakta, maupun kejadian yang sifatnya material dan dapat mempengaruhi nilai saham IPPE. Selain itu, manajemen juga menyebut tidak mengetahui informasi terkait informasi yang dapat mempengaruhi harga saham.

"Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting yang material dan dapat mempengaruhi harga efek serta keberlangsungan hidup Perseroan, yang belum diungkapkan kepada publik," ujar Syahmenan dalam keterbukaan informasi, Kamis (19/1/2023).


(tep/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Pesta Pora 11 Hari Beruntun, Makin Dekat Dengan 7.500