Sahamnya Ancur-Ancuran & Digembok, 'Sultan Subang' Buka Suara

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
31 January 2023 17:40
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik konglomerat Sultan Subang atau Asep Sulaeman Sabanda, yakni PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) memberikan penjelasan terkait volatilitas transaksi saham IPPE yang sangat fluktuatif.

Pada 10 hingga 17 Januari 2023 harga saham IPPE ditutup menurun secara kumulatif sebesar Rp-28 atau -22,58% dari harga penutupan hari bursa tanggal 9 Januari 2023 pada Rp 124 per saham menjadi Rp 96 per saham.

Rata-rata aktivitas transaksi meningkat menjadi sebanyak 23.190.383 saham dengan frekuensi 1.774 kali dibandingkan hari bursa tanggal 9 Januari 2023 sebanyak 16.546.400 saham dengan frekuensi 1.045 kali.

Direktur Utama IPPE Syahmenan mengatakan, tidak ada intervensi perseroan terhadap harga saham IPPE. Sebab, langkah-langkah yang dilakukan perseroan selama ini untuk meningkatkan kinerja agar dapat tumbuh positif dengan baik.

"Kami pastikan tidak ada (intervensi terhadap saham). Tidak ada rencana intervensi," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (31/1).

Syahmenan menjelaskan, bahwa fokus perseroan untuk meningkatkan pendapan dengan melakukan ekspansi CCO yang sudah dalam tahap akhir. Sehingga, pada Maret 2023 kapasitas produksinya akan meningkat menjadi 5.000 ton per bulan dari kopra atau 2.500 minyak COO per bulan.

"Saat ini perusaahan mampu dari kapasitas mesin 250-300 ton per bulan. Karena mesin yang kama akan kami dedikasikan untuk produksi virgin coconut oil yang saat ini kami tinggalkan sementara waktu. Hampir 10 kali lipat kapastias setelah ekspansi ini," pungkasnya.

Perdagangan sesi I Senin (30/1) saham IPPE ambles 6,15% ke posisi Rp 61/saham. Bahkan kembali menyentuh batas auto reject bawah (ARB) lagi pada perdagangan pagi hari ini.

Diketahui, saham IPPE sudah menyentuh ARB berjilid-jilid, alias sudah berhari-hari. Saham IPPE sudah menyentuh ARB sejak 17 Januari lalu. Jika tidak menghitung suspensi, maka saham IPPE sudah ambles 36,46% sejak perdagangan 17 Januari.

Sedangkan saham IPPE pada Rabu pekan lalu sudah sempat terkena suspensi. Namun, suspensi saham IPPE hanya berlangsung sehari saja, di mana suspensi saham IPPE kembali dibuka pada Kamis pekan lalu.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Emiten Sultan Subang Kinclong, Laba Triple Digit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular