
Miris! Sri Mulyani Bilang 18 Juta UMKM Tak Punya Akses Kredit

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengaku tidak bisa mendukung pengembangan UMKM sendiri. Pasalnya, pengembangan UMKM memerlukan intervensi dari banyak pihak, salah satunya keuangan atau pembiayaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa instrumen APBN tidak bisa menopang pembiayaan sendiri. Pemerintah memerlukan dukungan dari instansi dan lembaga lainnya.
Dia mengatakan pemerintah saat ini bisa melakukan pelacakan terkait dengan perkembangan pembiayaan UMKM ini karena ini mengambarkan denyut ekonomi Indonesia.
"Kalau tahu UMKM itu penting tapi lembaga keuangan memberikan pinjaman masih rendah, 20% Indonesia dari lembaga keuangan lendingnya, sedangkan bisa 80% di Korea Selatan," kata Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).
Selama pandemi, sektor UMKM yang didominasi oleh perdagangan menjadi penopang selama pandemi. Sektor ini menyelamatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Melihat hal ini, dia mengatakan sektor UMKM perlu ditopang, terutama secara kualitas. Sri Mulyani pun mengungkapkan ada 18 juta UMKM yang belum mendapatkan akses perbankan, sementara 5 juta UMKM masih mengandalkan rentenir.
"Very high cost hanya sedikit yang enjoy lending yang dibiayai pemerintah," katanya. Oleh karena itu, dia berpesan agar perbankan bisa lebih aktif lagi dalam menjangkau UMKM ke depannya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bedah Data Kredit UMKM, Sri Mulyani Miris
