Udah Teriak Ketipu, Tapi Korban kok Gak Polisikan Tamasia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan investasi emas bodong Tamasia tak kunjung dilaporkan ke polisi. Padahal, isu ini telah viral hampir seminggu yang lalu.
Pengacara korban Tamasia Heri Purnomo pun menyampaikan alasan terhambatnya pelaporan kasus ini lewat wawancara pada Rabu, (25/1/2023). Unsur kehati-hatian menjadi salah satu alasannya.
"Sampai saat ini masih memproses untuk mencari tokoh yang dituntut. Masih berdiskusi dengan pihak yang 'berbaju coklat' terkait hal ini. kami ingin mengambil langkah matang agar uang korban bisa kembali," tutur Heri.
Diketahui, hingga kini nama pemilik Tamasia masih simpang siur. Pemberitaan terakhir, menyatakan Muhammad Assad adalah pendiri sekaligus CEO Tamasia mulai tahun 2017.
Namun, mengutip artikel Dailysocial.id yang diterbitkan pada 18 Januari 2023, Assad dikabarkan telah melepas jabatannya sebagai CEO Tamasia sejak tahun lalu.
Kini, jabatan CEO Tamasia dipegang oleh Dendy Dwi Putra. Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Tamasia terkait hal ini.
Selain alasan di atas, Heri juga menyatakan pihaknya masih membuka pengaduan bagi korban. Hingga kini, korban dikabarkan masih banyak yang berdatangan.
"Saat ini sudah mencapai 60 gram lalu ada lagi yang baru masuk yaitu skitar 213 gram. Bila ditotal, angka kerugian sudah hampir mencapai Rp 150 juta," pungkasnya.
(Mentari Puspadini/ayh)