Ini Penyebab IHSG Mendadak Balik Arah di Sesi I Hari Ini

Awar Muhammad, CNBC Indonesia
Selasa, 24/01/2023 11:52 WIB
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah. Hingga penutupan sesi I hari ini, indeks melemah 0,36% ke level 6.850,26. Padahal, indeks sempat menyentuh zona hijau saat pembukaan pagi tadi.

Berdasarkan data terlihat, sebanyak 276 saham terkoreksi. Tercatat 13,5 miliar saham dengan frekuensi berpindah tangan sebanyak 672 kali serta nilai perdagangan mencapai sekitar Rp 4,5 triliun.

Pelemahan indeks siang ini disebabkan aksi profit taking yang dilakukan oleh investor sebagai respon terhadap kebijakan The Fed yang masih akan agresif menaikkan suku bunga acuan.


"The Fed menyatakan masih cukup agresif akan meningkatkan suku bunganya menjadi dorongan bagi para investor untuk melakukan profit taking" ungkap Research Analyst Panin Sekuritas, Aqil Triyadi dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 24/01/2023)

Pekan ini, para investor akan menanti data pertumbuhan ekonomi AS, data klaim pengangguran, data pengeluaran konsumen riil, data penjualan rumah baru, serta harga Personal Consumer Expenditure (PCE) yang akan dirilis Kamis (26/1/2023). Data-data tersebut akan menjadi pertimbangan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023.

Sementara dari dalam negeri, bank-bank besar seperti Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia akan mengumumkan rilis laporan keuangan pada pekan ini.

Rilis laporan keuangan tersebut menjadi penting untuk melihat seberapa besar kinerja perusahaan setelah "era normal" pasca pandemi Covid-19.

Sementara itu, berdasarkan perubahan persentase harga, lima saham blue chip top menjadi pemberat (laggard) IHSG. Bayan Resources anjlok 3,11% disusul Indo Tambangraya Megah merosot 2,28%. Berikutnya Sarana Menara dan BFI Finance turun lebih dari 1,7% dan PP melemah 1,56%.

Tak hanya itu, bank kapitalisasi raksasa terpantau jebol kecuali Bank Negara Indonesia yang menguat 0,83%.

Hingga transaksi ditutup untuk istirahat, hampir seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia terpantau berada di zona negatif menjadi salah satu alasan penurunan IHSG dengan sektor energi menjadi yang paling mengecewakan.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat