Sejarah! Ekspor Batu Bara RI ke Uni Eropa Melonjak 1.300%

Maesaroh, CNBC Indonesia
19 January 2023 06:15
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Seperti diketahui, perang Rusia-Ukraina yang meletus pada 24 Februari mengubah arah perdagangan batu bara global.

Sebelum perang, Uni Eropa menggantungkan pasokan 45% batu baranya kepada Rusia. Kawasan tersebut mengimpor batu bara sebanyak 45 juta ton dari Rusia pada 2021.

Namun, invasi Rusia ke Ukraina membuat kawasan Uni Eropa memutuskan untuk mengembargo Rusia. Mereka memilih untuk tidak melakukan impor batu bara dari kawasan tersebut sejak 10 Agustus 2022.
Uni Eropa pun kemudian mencari pemasok baru mulai dari Kolombia, Afrika Selatan, Australia, hingga Indonesia.

Perang juga membuat harga batu bara terbang sehingga nilai ekspor sangat tinggi. Harga batu bara juga terbang karena ada krisis energi di India, kekeringan di China, larangan ekspor Indonesia pada Januari, serta banjir Australia.

Sepanjang 2022, batu bara mencetak rekor dua kali yakni pada 2 Maret 2022 di posisi US$ 446 per ton serta pada 5 September 2022 di harga US$ 463, 75 per ton.

Namun, harga batu bara mulai melandai sejak Oktober 2022. Sepanjang tahun ini, harga batu bara bahkan sudah anjlok 16,3%.

Pada perdagangan Rabu (18/1/2023), harga batu bara ditutup di posisi US$ 326,5 per ton. Harganya jatuh 1,06% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, harga batu bara juga lebih sering melemah. Sepanjang Kamis pekan lalu hingga Rabu pekan ini, batu bara tiga hari perdagangan.

Kolumnis Reuters Gavin Maguire mengatakan harga batu bara melemah karena suhu yang lebih bersahabat di Eropa selama musim dingin, pasokan gas yang memadai, serta belum meningkatnya aktivitas ekonomi di China.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular