Waskita Karya (WSKT) Cabut Dari Proyek Getaci, Kenapa Ya?

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
18 January 2023 14:19
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menguasai sebanyak 20% saham di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC). Foto: Salah satu ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci. (Dok. Waskita Karya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) kembali dilelang ulang karena terhambat pemenuhan pembiayaan (financial close). PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengaku, saat ini sedang mematangkan tahapan untuk keluar dalam konsorsium di proyek tol terpanjang di Indonesia tersebut.

"Status saat ini dalam tahap persiapan dan koordinasi proses pull out dengan pihak-pihak terkait," kata SVP Corporate Secretary Novianto Ari Nugroho kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/1).

Didik menyebut, pengganti Waskita dalam konsorsium masih dalam tahap pembicaraan, namun dipastikan tidak akan mengganggu timeline proyek secara signifikan.

Didik mengungkapkan, alasan perseroan mundur dari proyek tersebut karena perusahaan sedang dalam masa restrukturisasi dan likuiditas perusahaan yang terbatas.

"Kita mundur bukan berarti kehilangan peluang dari proyeknya. Kita akan ikut tender pembangunan proyeknya di konstruksinya. Ini dalam masa restru sama MRA itu kita memang di batasi untuk investasi besar atau mayoritas," jelasnya.

Sebagai informasi, tol Getaci digadang-gadang menjadi tol yang terpanjang di Indonesia. Tol tersebut bakal memiliki panjang 206,65 km dan melintasi dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Pemenang lelang sebelumnya, diantaranya, konsorsium yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Konsorsium tersebut tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5%, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38%, Jasa Sarana 0,75%, Waskita Karya 20%, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10%.

"Nilai (proyeknya) tanya PUPR sih lebih tepatnya. Tapi sekitar Rp 54 triliun kalau nggak salah. Soalnya nggak hanya konsorsium itu tapi dari bank atau dari investor," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

WSKT Catat Kontrak Baru Rp 11 T, Ada Rp 20 T Lagi yang Tender


(rob/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading