
Resesi Lewat! Harga Minyak Melejit 3% Sehari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melonjak ke level tertinggi dalam satu minggu karena harapan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi global yang lebih baik dan kekhawatiran atas dampak sanksi terhadap produksi minyak mentah Rusia.
Pada perdagangan Rabu (11/1/2023) harga minyak mentah jenis Brent tercatat US$82,67 per barel, melesat 3,2% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate melejit 3,1% ke US$77,41 per barel. Kedua acuan harga minyak mentah global tersebut pun mencapai posisi tertinggi sejak 30 Desember 2022.
Lonjakan harga minyak mentah terdorong oleh penguatan aset ekuitas yang naik karena ada harapan angka inflasi dan pendapatan AS yang akan dirilis pada hari Kamis akan menunjukkan ekonomi yang tangguh serta menghasilkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat.
Jika inflasi di bawah ekspektasi akan mendorong dolar lebih rendah yang dapat meningkatkan permintaan minyak karena membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve/The Fed, kemungkinan akan menaikkan suku bunga targetnya pada pertemuan berikutnya dengan target kenaikan sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 4,75%-5,00%, kata HSBC dalam riset.
Sebagian besar optimisme pasar disematkan pada importir minyak utama China yang membuka kembali ekonominya setelah berakhirnya pembatasan ketat Covid-19.
"Pedagang energi harus terbiasa melihat harga minyak naik lebih tinggi. Permintaan minyak akan kembali dan ekspektasi tinggi bahwa permintaan China akan meroket," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.
Penjualan kendaraan penumpang di China diperkirakan naik j5% pada 2023, kata Presiden Volkswagen AG China Ralf Brandstaetter mengutip Reuters, Kamis (12/1/2023).
Di sisi lain, batasan harga internasional yang dikenakan pada penjualan minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember dan lebih banyak pembatasan yang ditujukan untuk penjualan produk akan mulai berlaku bulan depan karena Uni Eropa ( UE) terus mengupayakan tambahan hukuman terhadap Moskow atas aksi invasi ke Ukraina .
Badan Energi AS (EIA) mengatakan larangan UE yang akan datang atas impor produk minyak bumi dari Rusia pada 5 Februari bisa lebih mengganggu daripada larangan UE atas impor minyak mentah melalui laut dari Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melonjak ke level tertinggi dalam satu minggu karena harapan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi global yang lebih baik dan kekhawatiran atas dampak sanksi terhadap produksi minyak mentah Rusia.
Pada perdagangan Rabu (11/1/2023) harga minyak mentah jenis Brent tercatat US$82,67 per barel, melesat 3,2% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate melejit 3,1% ke US$77,41 per barel.
Kedua acuan harga minyak mentah global tersebut pun mencapai posisi tertinggi sejak 30 Desember 2022.
Lonjakan harga minyak mentah terdorong oleh penguatan aset ekuitas yang naik karena ada harapan angka inflasi dan pendapatan AS yang akan dirilis pada hari Kamis akan menunjukkan ekonomi yang tangguh serta menghasilkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat.
Jika inflasi di bawah ekspektasi akan mendorong dolar lebih rendah yang dapat meningkatkan permintaan minyak karena membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve/The Fed, kemungkinan akan menaikkan suku bunga targetnya pada pertemuan berikutnya dengan target kenaikan sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 4,75%-5,00%, kata HSBC dalam riset.
Sebagian besar optimisme pasar disematkan pada importir minyak utama China yang membuka kembali ekonominya setelah berakhirnya pembatasan ketat Covid-19.
"Pedagang energi harus terbiasa melihat harga minyak naik lebih tinggi. Permintaan minyak akan kembali dan ekspektasi tinggi bahwa permintaan China akan meroket," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.
Penjualan kendaraan penumpang di China diperkirakan naik j5% pada 2023, kata Presiden Volkswagen AG China Ralf Brandstaetter mengutip Reuters, Kamis (12/1/2023).
Di sisi lain, batasan harga internasional yang dikenakan pada penjualan minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember dan lebih banyak pembatasan yang ditujukan untuk penjualan produk akan mulai berlaku bulan depan karena Uni Eropa ( UE) terus mengupayakan tambahan hukuman terhadap Moskow atas aksi invasi ke Ukraina .
Badan Energi AS (EIA) mengatakan larangan UE yang akan datang atas impor produk minyak bumi dari Rusia pada 5 Februari bisa lebih mengganggu daripada larangan UE atas impor minyak mentah melalui laut dari Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Ambyar! Perdagangan Pertama 2023 Harga Minyak Longsor 4%