Indeks Dolar AS Jeblok, Rupiah Siap Ngegas!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 January 2023 08:35
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu kemarin, meski tipis saja 0,06% ke Rp 15.585/US$. Pada perdagangan Kamis (5/1/2023), rupiah punya peluang menguat lagi melihat indeks dolar AS yang turun 0,26% pada perdagangan Rabu, dan berlanjut 0,23% pagi ini.

Indeks dolar AS masih merosot meski rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) menunjukkan suku bunga akan kembali dinaikkan dan ditahan dalam waktu yang cukup lama.

"Partisipan pada umumnya melihat kebijakan moneter yang ketat perlu dipertahankan sampai data memberikan keyakinan inflasi berada pada jalur penurunan menuju 2%, yang tentunya memerlukan waktu lebih lama," tulis notula The Fed yang dirilis dini hari tadi.

Indeks dolar AS yang jeblok mengindikasikan pasar sudah price in akan sikap The Fed tersebut, tidak ada perbedaan signifikan ketimbang pengumuman kebijakan moneter Desember lalu.

Hal ini tentunya membuka peluang rupiah kembali menguat.

Secara teknikal, rupiah masih tertahan di atas Rp 15.450/US$, yang akan menjadi kunci pergerakan.

Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 38,2%, yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Namun, rupiah yang disimbolkan USD/IDR sukses kembali ke bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) yang tentunya memberikan peluang penguatan lebih lanjut.

Indikator Stochastic pada grafik harian mulai keluar dari wilayah jenuh beli (overbought).

IDRGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Support terdekat berada di kisaran Rp 15.550/US$ - Rp 15.530/US$. Jika ditembus, rupiah berpeluang menguat menuju level kunci Rp 15.450/US$. Kemampuan menembus konsisten ke bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat lebih jauh di pekan ini.

Sementara selama tertahan di atas support, ada risiko rupiah melemah ke Rp 15.600/US$ hingga Rp 15.620/US$. Resisten selanjutnya berada di kisaran Rp 15.700/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penyebab Rupiah Menguat 4 Pekan Beruntun, Terbaik di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular