Market Commentary

Ramalan IMF Mengerikan, Big Cap Berguguran, IHSG Terjungkal!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 January 2023 14:40
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih terkoreksi hingga perdagangan sesi II Rabu (4/1/2023). Indeks terimbas ramalan ekonomi global dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang cenderung membuat khawatir pasar global dan dalam negeri.

Hingga pukul 14:07 WIB, IHSG melemah 0,58% ke posisi 6.848,47. IHSG masih bertahan di zona psikologis 6.800 pada hari ini.

Mayoritas saham berkapitalisasi pasar 10 terbesar terkoreksi pada pagi hari ini dan turut membebani pergerakan IHSG, di mana dari 10 saham yang terkoreksi, hanya 2 saham yang menghijau dan satu cenderung stagnan.

Berikut pergerakan saham-saham big cap 10 besar pada awal perdagangan sesi hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga (%)
Adaro Energy IndonesiaADRO3.410-3,12%
Chandra Asri PetrochemicalTPIA2.400-2,83%
Bank Central AsiaBBCA8.450-1,17%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI4.810-0,82%
Telkom IndonesiaTLKM3.830-0,78%
Astra InternationalASII5.6250,44%
Bank Negara IndonesiaBBNI9.250-0,27%
Bayan ResourcesBYAN21.3000,00%
Bank MandiriBMRI10.0000,50%
Unilever IndonesiaUNVR4.6601,30%

Saham emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi yang paling parah koreksinya hingga perdagangan sesi II hari ini, di mana saham ADRO sudah ambles 3,12% ke posisi harga Rp 3.410/unit.

Berikutnya ada saham emiten petrokimia yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang ambrol 2,83% ke Rp 2.400/unit.

Keduanya pun turut membebani IHSG, meski tidak menjadi yang terbesar. Saham ADRO turut memberatkan indeks sebesar 3,02 indeks poin, sedangkan saham TPIA memberatkan IHSG sebesar 2,33 indeks poin.

Namun, beberapa saham terpantau menghijau, seperti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang melesat 1,3% ke Rp 4.660/unit dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menguat 0,5% menjadi Rp 10.000/unit.

IHSG kembali terkoreksi karena investor masih cenderung merespons negatif dari proyeksi ekonomi global yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Kepala IMF, Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang berat karena mesin utama pertumbuhan yaitu Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, semuanya mengalami aktivitas yang melemah.

"Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi," kata Kristalina Georgieva.

"Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, UE dan China akan melambat", pungkasnya.

Lebih lanjut, Kristalina menjelaskan bahkan bagi negara-negara yang tidak mengalami resesi pun ratusan juta orang akan merasa seperti dalam resesi.

Ramalan IMF mengenai kondisi ekonomi global yang melambat membuat dana beralih ke aset yang lebih aman atau safe haven.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation