
7 Saham Ini Jadi Dewa Penyelamat IHSG, Kamu Punya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (4/1/2023).
Per pukul 11:30 WIB, IHSG melemah 0,24% ke posisi 6.872,46. IHSG cenderung bertahan di level psikologis 6.800 pada hari ini.
Beberapa saham menjadi penahan koreksi IHSG pada hari ini, sehingga pelemahan IHSG masih berada di kisaran 0,2%.
Berikut saham-saham yang menjadi penahan koreksi IHSG pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Mandiri | BMRI | 4,81 | 10.050 | 1,01% |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | 1,95 | 2.810 | 1,44% |
Aneka Tambang | ANTM | 1,73 | 2.080 | 4,00% |
Vale Indonesia | INCO | 1,44 | 7.375 | 3,87% |
DCI Indonesia | DCII | 1,43 | 38.000 | 3,40% |
Semen Indonesia | SMGR | 1,17 | 6.850 | 2,24% |
Indofood Sukses Makmur | INDF | 1,13 | 6.850 | 1,48% |
Dari deretan top movers di atas, saham emiten big bank yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penahan koreksi IHSG terbesar pada hari ini, yakni mencapai 4,81 indeks poin.
Sedangkan di posisi kedua, terdapat saham peritel pemilik waralaba Alfamart yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang turut menahan koreksi IHSG sebesar 1,95 indeks poin.
Terakhir, ada saham konsumer yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang juga mampu menahan agar pelemahan IHSG tidak terlalu besar yakni sebesar 1,13 indeks poin.
IHSG kembali terkoreksi karena investor masih cenderung merespons negatif dari proyeksi ekonomi global yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Kepala IMF, Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang berat karena mesin utama pertumbuhan yaitu Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, semuanya mengalami aktivitas yang melemah.
"Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi," kata Kristalina Georgieva.
"Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, UE dan China akan melambat", pungkasnya.
Lebih lanjut, Kristalina menjelaskan bahkan bagi negara-negara yang tidak mengalami resesi pun ratusan juta orang akan merasa seperti dalam resesi.
Ramalan IMF mengenai kondisi ekonomi global yang melambat membuat dana beralih ke aset yang lebih aman atau safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)