
Right Issue Ditunda, Saham WSKT Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi BUMN Karya yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terpantau melesat lebih dari 2% pada perdagangan perdana di tahun 2023.
Pada penutupan perdagangan sesi I Senin (2/1/2023) pukul 11:30 WIB, saham WSKT melesat 2,22% ke posisi Rp 366/saham.
Melesatnya saham WSKT terjadi setelah perseroan menunda pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Alasan ditundanya right issue WSKT adalah karena kondisi pasar global yang belum memungkinkan dan dapat mempengaruhi kinerja harga saham perseroan.
"Penundaan ini dikarenakan kondisi pasar global yang menantang dan kurang kondusif sehingga mempengaruhi kinerja harga saham perseroan. Penundaan ini dilakukan hingga kondisi harga saham dan kinerja perseroan membaik," kata Presiden Direktur Waskita Karya, Destiawan Soewardjono dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (2/1/2023).
Keputusan penundaan ini, lanjutnya, telah disetujui oleh rapat komite privatisasi yang dilaksanakan pada 27 Desember 2022.
"Atas penundaan rencana penambahan modal dengan HMETD melalui mekanisme PUT III tentunya akan berdampak terhadap rencana kerja anggaran perseroan (RKAP), namun perseroan terus berkomitmen untuk memperbaiki kinerja keuangan perseroan serta mencari sumber pendanaan alternatif," ujar Destiawan.
Dia menyebutkan, atas penundaan rencana penambahan modal dengan HMETD melalui mekanisme PUT III ini akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan akan diinformasikan pada kesempatan pertama.
Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan aksi penambahan modal Waskita Karya (Persero) pada Desember 2022.
Dukungan itu direalisasikan pemerintah dengan menyuntikkan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun melalui skema HMETD atau right issue. Adapun dana right issue ditargetkan secara total didapat dari pemerintah dan publik senilai Rp 3,98 triliun.
Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 126.030 lot transaksi saham WSKT hingga perdagangan sesi I hari ini. Dari order bid atau beli, ada 2.447 lot antrian beli di harga Rp 366/saham. Sedangkan di order offer atau jual, terdapat 3.701 lot antrian jual di harga Rp 368/saham.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)