
Rupiah Ngamuk! Ngegas Terus Hingga Jadi Juara 1 di Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berhasil melibas dolar Amerika Serikat (AS) hingga pada pertengahan perdagangan Jumat (30/12/2022) dan menjadi mata uang yang berkinerja terbaik di perdagangan hari ini di Asia.
Mengacu pada data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan rupiah menguat 0,13% ke Rp 15.635/US$. Kemudian, rupiah sukses melanjutkan relinya menjadi 0,48% ke Rp 15.580/US$ pada pukul 11:00 WIB.
Padahal indeks dolar AS sedang menguat di pasar spot sebesar 0,13% ke posisi 103,96 pukul 11:00 WIB.
Kendati begitu, di sepanjang tahun ini, indeks dolar AS sukses menguat lebih dari 8% dan menjadi lonjakan terbesar sejak 2015. Hal tersebut ditopang oleh laju kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). The Fed tercatat telah agresif menaikkan suku bunga sebesar 425 bps di sepanjang tahun ini untuk meredam angka inflasi yang tinggi.
Di satu sisi, pelonggaran pembatasan Covid di China menjadi sentimen positif bagi pasar global, tapi di sisi lainnya hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa potensi lonjakan kasus Covid dapat terjadi.
"Memasuki tahun 2023, fokus langsungnya adalah pada pertumbuhan. Di satu sisi,
pertumbuhan global melambat... namun di sisi lain, pembukaan kembali China membawa harapan," kata Ahli Strategi Mata Uang di OCBC Christopher Wong, dikutip Reuters.
"Masalahnya adalah apakah pembukaan kembali yang cepat (di China) memicu gelombang baru di beberapa negara atau wilayah, dan itu dapat menyebabkan pembatasan baru. Ini akan melemahkan sentimen dalam waktu dekat," tambahnya.
Meski dolar AS sedang terapresiasi di pasar spot, nampaknya tidak membuat mayoritas mata uang di Asia gentar. Mayoritas mata uang di Asia sukses menguat, di mana rupiah menjadi pemimpin penguatan sebesar 0,48%. Di susul oleh baht Thailand dan yen Jepang menguat masing-masing sebesar 0,32% dan 0,26% di hadapan si greenback.
Sementara dolar Taiwan terkoreksi tajam 0,38% dan menjadi mata uang berkinerja terburuk di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Suku Bunga Fed Bisa Makin Jelas Besok, Rupiah KO Lagi?