Gini Respon Investor Asing di Rights Issue BBTN
Jakarta, CNBC Indonesia - Respon investor asing di periode perdagangan atau pelaksanaan rights issue saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terpantau cukup antusias dalam 3 hari terakhir ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12/2022), Investor asing mulai tercatat melakukan akumulasi saham BBTN sejak 27 Desember 2022 dengan nilai beli bersih (net foreign buy) Rp 3,07 miiar. Hal ini turut mendorong saham BBTN meningkat 2,55%.
Hal serupa berlanjut di 28 Desember, dimana investor asing tetap melakukan akumulasi dengan nilai beli bersih tipis hingga Rp 265 juta. Namun di periode itu saham BBTN terkoreksi 3,9%.
Sedangkan pada perdagangan Kamis (29/12/2022) kemarin, investor asing tercatat semakin agresif untuk mengoleksi saham BBTN dengan nilai beli bersih Rp 7,54 miliar. Nilai ini setara dengan 20,56% dari total nilai transaksi BBTN pada hari yang sama senilai Rp 36,66 miliar.
Dengan demikian selama 3 hari terakhir ini, investor asing telah tercatat mengakumulasi saham BBTN sebanyak Rp 10,88 miliar
Sekedar informasi, p ada perdagangan kemarin, saham BBTN sempat terkoreksi 2,21% menjadi Rp 1.325. Namun didukung oleh akumulasi investor asing saham BBTN berhasil rebound menuju zona hijau di Rp 1.360, yang kemudian ditutup terkoreksi tipis 0,37% menjadi Rp 1.350.
Sementara itu, sebanyak 64,3% HMETD BTN telah ditebus menjadi saham baru, dalam 2 hari pelaksanaan rights issue. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 148,9 juta HMETD BBTN telah ditebus menjadi saham baru BBTN pada Kamis (29/12/2022). Sehari sebelumnya, sebanyak 2,06 miliar HMETD juga telah diexercise menjadi saham BTN.
Dengan demikian, sebanyak 2,21 miliar HMETD telah berubah menjadi saham BBTN. Jumlah ini setara dengan 64,3% dari total HMETD berkode BBTN-R yang berjumlah 3,44 miliar unit.
Sebagai informasi harga pelaksanaan HMETD BBTN ditetapkan pada harga Rp 1.200. Dengan pelaksanaan 2,21 miliar HMETD, maka BBTN telah mendapatkan tambahan modal baru senilai Rp 2,66 triliun. Adapun target keseluruhan dari aksi korporasi ini adalah Rp4,13 triliun.
Masa pelaksanaan HMETD BBTN berlangsung sejak 28 Desember 2022 dan berakhir 5 Januari 2023. Masih ada 5 hari perdagangan bursa untuk mengexercise HMETD BBTN-R. Setelah tanggal 5 Januari, maka HMETD tersebut akan hangus, tidak bisa diperdagangkan dan tidak bisa ditebus menjadi saham baru.
Adapun nilai buku per saham (book value per share/BVPS) BBTN saat ini tercatat Rp 1.703 dengan asumsi bahwa seluruh HMETD terserap seluruhnya. Sebelum pelaksanaan HMETD, BVPS saham BBTN tercatat Rp 2.039.
Dengan harga Rp 1.350, valuasi saham BBTN setara dengan 0,79X price to book value (PBV). Sementara itu harga pelaksanaan rights issue Rp 1.200 setara dengan 0,7X PBV. Sebagai perbandingan, sejumlah bank besar memiliki valuasi di atas 2X PBV. Misalkan seperti BBCA di sekitar 5x PBV, BBRI di 2,54x dan BMRI di 2,22x PBV.
(dpu/dpu)