Jrenggg! Ada Transaksi Negosiasi Saham SMCB Rp 11 T

trp, CNBC Indonesia
Kamis, 29/12/2022 14:07 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) turut mendongkrak nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I Kamis (29/12/2022).

Data perdagangan menunjukkan nilai turnover pada sesi I mencapai Rp 15,2 triliun. Tentu ini bukan nilai transaksi yang wajar mengingat tren perdagangan yang sepi jelang akhir tahun.

Di sepanjang pekan ini, rata-rata nilai transaksi saham di BEI hanya di bawah Rp 5 triliun di sesi I. Tentu saja lonjakan nilai transaksi yang signifikan mencerminkan adanya peristiwa yang tidak setiap hari terjadi.


Usut punya usut, salah satu yang membuat transaksi meningkat adalah perdagangan saham SMCB di pasar negosiasi dengan nilai jumbo.

Sebanyak 75.331.489 lot saham SMCB ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai mencapai hampir Rp 11 triliun. Itu artinya rata-rata harga transaksi terjadi di Rp 1.460/unit.

Untuk diketahui, SMCB merupakan emiten yang bergerak di industri manufaktur semen. Emiten ini dikenal dengan produk semen bernama Holcim.

Mengacu pada struktur pemegang saham perseroan, sebanyak 7.533.148.888 saham SMCB atau setara dengan 83,52% saham beredar dikempit oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan.

PT Semen Indonesia Industri Bangunan merupakan salah satu entitas anak PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).

Jika mengacu pada data perdagangan di pasar negosiasi hari ini, maka besar kemungkinan transaksi tersebut dilakukan oleh pemegang saham pengendali SMCB mengingat jumlahnya yang sangat besar.

Asal tahu saja pada 2019 silam, SMGR resmi melakukan akuisisi saham Holcim dari pemilik entitas sebelumnya Holderfin B.V yang merupakan anak usaha LafargeHolcim Ltd.
Kala itu SMGR membeli SMCB dari LafargeHolcim yang hendak melakukan divestasi sebanyak 80,6% saham dengan nilai transaksi mencapai US$ 917 juta atau setara dengan Rp 13,47 triliun dengan kurs rupiah saat itu.


(trp/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat