Saham Pembangunan Graha (PGLI) Berdansa, Bos Buka Suara

teti purwanti, CNBC Indonesia
29 December 2022 09:20
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perhotelan yakni PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) menjelaskan bahwa fluktuasi dan aktivitas transaksi efek Perseroan yang terjadi pada tanggal 21-26 Desember 2022 murni dipengaruhi oleh pasar. Linda Sari, Direktur Perseroan menjelaskan peningkatan harga dan aktivitas saham PGLI pada periode 21-26 Desember 2022 kemungkinan besar disebabkan adanya pembagian Dividen Interim sebesar Rp. 10,- per saham yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 21 Desember 2022.

"Pembagian dividen interim tersebut berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per 30 September 2022. Dalam waktu dekat (paling tidak dalam 3 bulan mendatang) Perseroan memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang kemungkinan akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa, tetapi saat ini rencana tersebut masih bersifat rahasia dan belum dapat disampaikan kepada publik," ungkap Linda dalam keterbukaan informasi, Kamis (29/12/2022).

Namun Linda juga memastikan, apabila Perseroan akan melakukan tindakan korporasi tersebut tentunya Perseoan akan mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.

"Corporate Secretary Perseroan sudah melakukan konfirmasi kepada pemegang saham utama dan disampaikan oleh pemegang saham utama bahwa hingga saat ini belum ada rencana dari pemegang saham utama untuk melakukan tindakan terkait kepemilikan sahamnya di Perseroan," jelas Linda.

Adapun pembagian dividen interim sebesar Rp 10,- per saham yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 21 Desember 2022 kemungkinan menjadi informasi atau fakta material yang mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Linda juga menjelaskan perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari Pemegang Saham tertentu, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 110/POJK.04/2017. Apabila Perseroan mengetahui adanya aktivitas dari Pemegang Saham tertentu maka tentunya Perseroan akan mematuhi dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.


(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Antri IPO, Saham Perhotelan Menarik Gak ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular