
Hari Terakhir Perdagangan Saham, Baca Kabar Ini Jika Mau Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG jelang penutupan akhir tahun kurang bergairah. Indeks bahkan terseok-seok selama jam perdagangan belakangan ini.
Pergerakan itu tak lepas dari sejumlah kabar pasar yang mempengaruhi indeks. Sama seperti kemarin, banyak kabar pasar yang bakal mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, Kamis (29/12/2022).
Tahun Baru Menghitung Hari, BCA Siapkan Tunai Rp 37 T di ATM
Bank BCA mengantisipasi kebutuhan perbankan nasabah melalui berbagai kanal yang dimiliki antara lain penyediaan uang tunai untuk natal dan tahun baru (Nataru) 2023.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tarikan nasabah di mesin ATM saat libur Nataru, BCA menyediakan uang tunai sebesar Rp37,6 triliun, atau naik 8% jika dibandingkan dengan tahun 2021.
"BCA sebagai bagian dari perbankan nasional berkomitmen untuk memberikan layanan perbankan secara optimal kepada nasabah di Tanah Air selama periode libur Nataru, baik secara online maupun offline. Selain itu, BCA juga menghadirkan BCA Year End Salebration 2022 yang dapat dimanfaatkan untuk berburu diskon akhir tahun," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Rabu (28/12).
Selain itu, kata Jahja, soal keamanan dan kenyamanan transaksi menjadi prioritas utama, termasuk saat momen libur Nataru. Misalnya apabila selama masa libur nasabah membutuhkan pembukaan rekening baru, maka sudah dapat dilakukan secara online melalui BCA mobile. Kemudian, untuk pembayaran tagihan yang umumnya datang di akhir bulan juga sudah dapat dilakukan dalam satu genggaman di BCA mobile dan myBCA. Nasabah juga dapat mengakses fitur Lifestyle pada BCA mobile untuk memesan dan membayar tiket pesawat, kereta api, bioskop, hingga atraksi dan rekreasi.
Khusus untuk nasabah BCA yang berlibur ke Thailand, kini liburan bisa menjadi lebih seru dengan adanya fasilitas QR Cross Border via BCA mobile. Saat berbelanja dan melakukan pembayaran di Thailand, nasabah BCA bisa menggunakan fitur QRIS di BCA mobile untuk membayar dengan scan kode QR dari merchant yang sudah bermitra dengan bank Thailand yang terintegrasi dengan jaringan QRIS.
Selain transaksi dapat dilakukan dengan cashless dan praktis, nominal transaksi yang dilakukan akan dikonversi otomatis sesuai dengan kurs e-rate BCA yang kompetitif.
Bursa Mau Buka Gembok Garuda Indonesia, Tapi Ini Syaratnya!
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi sinyal bahwa akan membuka gembok saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang sejak tahun 2021 dihentikan perdagangannya atau terkena suspensi oleh otoritas pasar modal.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, penghentian perdagangan (suspensi) saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Perseroan) sejak sesi I perdagangan efek tanggal 18 Juni 2021 disebabkan oleh penundaan pembayaran kupon Sukuk Global.
Berdasarkan Perjanjian Perdamaian antara Perseroan dengan krediturnya, perseroan akan menerbitkan Sukuk Global baru dengan skema yang baru setelah adanya Putusan Pengesahan Perjanjian Perdamaian berkekuatan hukum tetap.
"Dalam hal Perseroan telah menerbitkan Sukuk Global baru dengan skema baru tersebut maka Bursa dapat mempertimbangkan pembukaan suspensi saham Perseroan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/12/2022)
Selain itu, lanjutnya, BEI juga juga akan melakukan review atas pemenuhan kewajiban perseroan sebelum pembukaan suspensi saham perseroan.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaatmaja mengungkapkan, saat ini perseroan akan menyelesaikan semua persyaratan yang menjadi kewajibannya agar pihak bursa dapat kembali membuka gembok perdagangan saham GIAA.
"Yang menentukan kapan dilepas (suspensi) adalah otoritas bursa. Di Garuda memastikan seluruh persyaratan," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (27/12/2022).
Sstt..Kenalin Nih Pemilik Baru Bank Victoria Syariah
Emiten yang bergerak di bidang investasi PT Victoria Investama Tbk (VICO) membeli 288 juta lembar saham Bank Victoria Syariah (BVIS) senilai Rp 288 miliar atau setara 7,7%. Transaksi ini membuat VICO menjadi pengendali BVIS.
Sejatinya, transaksi afiliasi antara Victoria Investama, Bank Victoria Syariah, dan Bank Victoria Syariah telah dilakukan pada 26 September 2022 lalu. Namun, persetujuan dari investor melalui rapat umum pemegang saham luar biasa baru meluncur pada Kamis, 1 Desember 2022 lalu.
Mengutip keterbukaan informasi Rabu (28/12/2022), dampak dari transaksi ini, terjadi perubahan kepemilikan saham BVIS, yaitu PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) 19,99%, VICO 80%, dan masyarakat 0,01%.
Selanjutnya, Bank Victoria akan bertransformasi menjadi pelaksana perusahaan induk, dan Bank Victoria Syariah menjadi angora dari kelompok usaha bank. Bank Victoria fokus bisnis utama sebagai bank umum konvensional, dan tidak perlu melakukan kegiatan usaha pengawasan atas kepemilikan saham di BVIS yang merupakan bank syariah.
Kemudian, dari sisi hukum setelah transaksi, Victoria Investama menjadi pemegang 80 persen saham BVIS. Sisanya, 19,99 persen dipegang perseroan. Dengan begitu, Bank Victoria tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali atas Bank Victoria Syariah.
Data dan fakta itu, tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan sebagai perusahaan publik. Sebaliknya, tidak tersebut meningkatkan permodalan perseroan.
Emiten Ini Mau Bangkrut Tapi Lupa Lapor, Bursa 'Murka'
PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), emiten perikanan akan mendapatkan sanksi dari bursa karena terlambat melaporkan nomor register perkara kasasi pailit.
Berdasarkan keterbukaan informasi, DPUM mengakui kesalahan dan kelalaiannya terhadap keterlambatan penyampaian pemberitahuan nomor register perkara kasasi pailit yang seharusnya disampaikan maksimal tanggal 28 Oktober 2022 , tapi kami melakukan penyampaian pada tanggal 31 Oktober 2022.
"Perusahaan sedang dalam kesulitan keuangan dan merugi selama tiga tahun beturut - turut dikarenakan dampak dari COVID - 19," jelas keterbukaan informasi, Rabu (28/12/2022).
Oleh karena itu, perseroan akan dikenakan sanksi keterlambatan satu hari kerja.
Untuk diketahui, DPUM sebelumnya menyampaikan fakta material berupa Pengumuman Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Tetap pada 5 September 2022.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (7/9/2022), PKPU Tetap terhadap perseroan di Pengadilan Niaga Semarang dengan nomor: 51/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Smg telah mendapatkan persetujuan atas proposal perdamaian dengan nilai perolehan suara oleh kreditur Separatis sebesar 100% dan untuk kreditur konkuren sebesar 97,7%.
"Proposal perdamaian tersebut juga telah mendapat pengesahan (homologasi) dari Pengadilan Niaga Semarang pada tanggal 5 September 2022," tulis Menejemen Perseroan.
Adapun dampak terhadap kegiatan operasional tersebut tidak berdampak signifikan. Selain itu, dampak terhadap hukum juga tidak berdampak signifikan.
Ditegur Bursa Soal Ruko Rp 16,34 M Milik Bos, HOKI Buka Suara
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) memberikan tanggapan terhadap permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pembelian 4 unit rukan atau ruko senilai total Rp 16,34 miliar.
Direktur utama Sukarto Bujung mengatakan, transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi karena Sukarto Bujung selaku pemilik 4 unit rukan atau ruko yang dibeli perseroan tersebut merupakan Direktur Utama dari perseroan
Namun, lanjutnya, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi benturan kepentingan dikarenakan transaksi tersebut dilakukan menggunakan nilai atau harga wajar merujuk pada laporan penilaian oleh kantor jasa penilai publik (KJPP) Ihot Dollar & Raymond selaku penilai independen.
"Sehingga, tidak ada kepentingan ekonomis yang didapatkan oleh Sukarto Bujung dalam transaksi tersebut yang dapat merugikan perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (28/12/2022).
Suharto juga menjelaskan, bahwa perseroan telah melakukan sebagaimana prosedur yang diatur dalam Pasal 3 dan/atau Pasal 4 POJK 42/2020 dan akan memperbaiki dan menyampaikan pengumuman Keterbukaan Informasi yang lebih lengkap sesuai Pasal Pasal 10 POJK 42/2020.
"Perseroan akan memperbaiki dan menyampaikan pengumuman Keterbukaan Informasi yang lebih lengkap, seperti yang terlampir," pungkasnya.
BNI Tebus Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS), Nih Nilainya
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan perubahan kepemilikan sahamnya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terkait dengan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I PT Bank Syariah Indonesia Tbk (PMHMETD I). PMHMETD I tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat permodalan BSI.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perseroan yang memiliki sebanyak 10,23 miliar lembar saham atau setara dengan 24,85% saham BRIS telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.
Setelah dilakukan transaksi tersebut, saham perseroan di BRIS menjadi 10,72 miliar lembar saham atau setara 23,36%. Jumlah saham tersebut menggunakan asumsi jumlah saham BSI yang tercatat per tanggal 20 Desember 2022 sebanyak 45,88 miliar lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada tanggal 20 Desember 2022 saat harga saham BRIS Rp 1.000 per saham.
"Penggunaan dana akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BSI, termasuk untuk mendukung pencapaian Visi yang telah ditetapkan yaitu sebagai Top 10 Global Islamic Bank," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada pelaksanaan rights issue ini jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 saham baru Seri B atau sebesar 10,84% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Harga pelaksanaan rights issue Rp 1.000 untuk setiap lembar saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PMHMETD I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun.
Pengumuman! Suspensi Saham GIAA Bakal Dicabut, WSBP Kapan?
Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih sama-sama disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI). Penyebabnya pun sama, masuknya kedua perusahaan dalam perkara penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Perkembangan keduanya memang mengarah ke perbaikan. Namun, BEI tidak bisa buru-buru mencabut suspensi, terlebih perkembangan penyelesaian PKPU keduanya berbeda.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, untuk suspensi WSBP yang dilakukan sejak 31 Januari 2022 lalu, terkait dengan penundaan pembayaran bunga Ke-9 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 (WSBP01CN2), sebagaimana Pengumuman KSEI No. KSEI-0321/DIR/0122 tanggal 28 Januari 2022.
Menurutnya, perseroan telah mendapatkan persetujuan Perjanjian Perdamaian (Homologasi) PKPU yang dilakukan dalam rangka restrukturisasi pemenuhan kewajiban kepada seluruh krediturnya.
Saat ini, Bursa masih memantau perkembangan implementasi hasil perjanjian perdamaian PKPU Perseroan, khususnya terkait proses restrukturisasi EBUS yang tercatat di Bursa, dimana Perseroan masih mencatatkan 2 Emisi Obligasi yang memiliki tanggal jatuh tempo di tahun 2022.
Jika perusahaan telah melakukan restrukturisasi dan melaksanakan public expose insidental, maka BEI bisa mempertimbangkan pemukaan suspensi efek perusahaan. "Bursa juga akan melakukan review atas pemenuhan kewajiban Perseroan sebelum pembukaan suspensi efek Perseroan," kata Nyoman, Rabu (28/12/2022).
Emiten Suami Puan Menang Lelang Blok Migas Ini lho..
Konsorsium PT Cipta Niaga Gemilang dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) didapuk menjadi pemenang lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Tahun 2022 untuk Wilayah Kerja Jabung Tengah.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyampaikan, berdasarkan hasil penilaian atas Dokumen Partisipasi dari peserta lelang, selanjutnya telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, perusahaan Pemenang Lelang Penawaran Langsung.
"Pemenang lelang setelah melalui seleksi untuk WK Jabung Tengah adalah konsorsium PT Cipta Niaga Gemilang dan PT Rukun Raharja Tbk," ungkap Tutuka dalam konferensi pers, Rabu (28/12/2022).
Adapun nilai investasi dari komitmen pasti WK Jabung Tengah yakni sebesar US$ 16.550.000 dan bonus tanda tangan sebesar US$ 150.000. WK Jabung Tengah sendiri memiliki luas area 8.728,34 km2.
Wilayah kerja ini terletak di darat dan laut mencakup wilayah Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau. Adapun WK Jabung Tengah ini mempunyai potensi sumber daya minyak dan gas bumi kurang lebih sebesar 200 juta barrels oil equivalent.
"Lelang dimulai tanggal 8 November 2022 dan berakhir pada 9 Desember," ujarnya.
Seperti diketahui, Rukun Raharja sendiri merupakan emiten milik suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro.
Alam Sutera (ASRI) Nyuntik Modal Anak, Cek Alasannya
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melalui akan perusahaannya, yaitu PT Delta Manunggal Raharja (DMR), telah meningkatkan modal dasar sebanyak 194,79 juta atau senilai Rp 194,79 miliar.
Sehingga, modal dasar anak usaha perseroan meningkat dari sebelummya 153 juta saham atau senilai Rp 153 miliar dengan harga nominal sebesar Rp 1.000 per saham, menjadi 347,79 juta saham atau senilai Rp 347,79 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi afiliasi tersebut dilakukan pada 26 Desember 2022. Delta Manunggal Raharja merupakan salah satu anak perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung melalui anak perusahaan terkendali lainnya.
"Transaksi afiliasi dilakukan bertujuan untuk meningkatkan modal DMR demi mendukung kelanjutan proses usaha dan operasional dari DMR," tulis manajemen, Rabu (28/12/2022).
Nilai transaksi afiliasi ini adalah saham sejumlah Rp 3,47 miliar yang terdiri dari 3,47 juta saham yang dikeluarkan ole DMR dan diambil oleh PT Manunggal Prime Development (PT MPD) untuk mempertahankan persentase kepemilikannya, dimana PT MPD merupakan afiliasi dari Perseroan.
Dengan demikian, perubahan modal dan pengambilan saham pada DMR oleh PT MPD merupakan transaksi afiliasi yang hanya perlu dilaporkan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikarenakan nilai transaksi tidak melebihi 0,5% dari modal disetor Perseroan dan tidak melebihi jumlah Rp 5 miliar.
Hubungan afiliasi antara Perseroan, DMR dan PT MPD adalah hubungan kepengurusan dimana The Nicholas merupakan anggota Komisaris Perseroan yang juga menjabat sebagai Direktur Utama dalam PT MPD.
Selain itu, hubungan kepemilikan Perseroan dan PT MPD secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh Pemegang Saham Utama Perseroan.
Medco Energy (MEDC) Ngutang US$ 420 Juta, Ternyata Buat Ini
Emiten migas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), telah menandatangani menandatangani Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Fasilitas (Amended and Restated Facility Agreement) dengan Australia and New Zealand Banking Group Limited, Cabang Singapura, PT Bank ANZ Indonesia, ING Bank N.V. Singapore Branch ("ING") dan Societe Generale Singapore Branch ("SG") sebagai pemberi pinjaman awal (original lenders), tertanggal 23 Desember 2022 untuk dana sebesar US$ 420 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (28/12/2022) pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 31 Desember 2022. Adapun dana tersebut digunakan untuk pelunasan sisa hutang berdasarkan perjanjian sebelumnya, dan untuk pembiayaan operasi dan biaya modal
Medco memastikan tidak terdapat dampak khusus atas penyampaian keterbukaan informasi ini, mengingat penyampaian keterbukaan informasi ini merupakan pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK No. 31.
Pada perdagangan Selasa ini, harga saham MEDC terpantau di level Rp 1.085 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 27,27 triliun.
Komisaris Phapros (PEHA) Borong Saham, Segini Nilainya
Komisaris PT Phapros Tbk (PEHA) Masrizal A. Syarief menambah kepemilikan saham PEHA sebanyak 72.500 lembar saham pada 23 dan 27 Desember 2022. Masrizal membeli 36.000 saham PEHA dengan harga Rp 695 per lembar dan 36.500 saham PEHA dengan harga Rp 685 per lembar.
"Tujuan dari transaksi untuk tabungan saham dengan status kepemilikan saham langsung," tulis Masrizal dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/12/2022).
Dengan demikian, transaksi tersebut mencapai Rp 50,02 juta. Kini, Masrizal menggenggam 84.609.550 saham atau setara dengan 10,073 persen.
Sementara itu, Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan, industri farmasi diuntungkan oleh menggeliatnya industri pariwisata. Hal ini terbukti oleh penjualan obat Antimo buatan Phapros yang meningkat signifikan sepanjang 2022.
Pada semester I-2022 lalu, pertumbuhan penjualan Antimo mencapai lebih dari 100% dibandingkan tahun 2021. Kemudian pada akhir kuartal III-2022, Antimo dan produk turunan Phapros yang menyasar segmen travel convenience juga tumbuh di atas 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kami pun optimis, pada Desember ini penjualannya semakin meningkat karena libur Natal dan Tahun Baru," jelas dia.
Sebagai produk yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia yang sering mengalami motion sickness (mabuk perjalanan), Antimo merupakan living legend brand yang telah berusia genap 50 tahun pada 2022. Produk ini telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kinerja penjualan Phapros sepanjang sejarah.
Pada 2023 nanti, Phapros akan melakukan berbagai inovasi berbasis riset untuk memproduksi beragam obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan berpotensi untuk diekspor ke negara-negara lain, termasuk menjadikan commercial excellence, operational excellence, financial excellence, dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi lanjutan dari tahun ini.
Simak! Bukan Jam Perdagangan yang Diubah BEI, Tapi Soal Ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan belum ada perubahan jam perdagangan bursa. Jam perdagangan tetap menggunakan jam saat ini yang mengacu pada kondisi pandemi.
Hal itu disampaikan oleh Direktur BEI Irvan Susandy. "Jam perdagangan masih tetap," ujarnya, Rabu (28/12/2022).
Hal itu sekaligus mengklarifikasi isu yang beredar terkait kembalinya jam perdagangan bursa saham seperti sebelum pandemi. Isu ini muncul seiring terbitnya Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia terntang Perubahan Pedoman Perdagangan tertanggal 28 Desember 2022.
Dalam surat tersebut dituliskan jam perdagangan akan seperti sebelum pandemi, yakni pukul 09.00-12.00 untuk sesi I. Sementara, sesi II berlangung pada pukul 13.30-15.49.
"Dalam pedoman memang mengacu pada jam normal. Tapi, kami menggunakan masih mengacu ke jam perdagangan pandemi," terang Irvan.
"Perubahan ini menyesuaikan adanya perubahan peraturan dan perbaikan mekanisme di pre-closing dan pre-opening. Jadi, perubahan market order fill and kill (FAK) di pre-closing dan pre opening session memberikan kesempatan investor untuk bisa melakukan withdrawal ordernya, di mana sebelumnya withdrawal ini tidak bisa dilakukan di kedua sesi tersebut," sambung Irvan.
Dengan mengacu hal tersebut, maka jam perdagangan saat ini masih menggunakan asumsi pandemi, yakni pukul 09.00-11.30 untuk sesi I dan 13.30-15.00 untuk sesi II. Terkait kapan perubahan jam kembali normal, Irvan mengatakan masih dalam pembahasan bersama otoritas terkait.
(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan IMF Ngeri, Baca Kabar Ini Kalau Mau Selamat & Cuan
