Big Stories 2022

Geger di Kripto Bikin "Investor Garis Keras" Bermuram Durja!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
28 December 2022 07:20
Terra Luna_konten
Foto: cover topik/ Terra Luna_konten/ Aristya rahadian

Kasus Terra Luna menjadi kasus terheboh pertama di industri kripto pada tahun ini, di mana hal ini disebabkan oleh jatuhnya dua token besutan Terraform Labs yakni Terra Luna (LUNA) dan TerraUSD.

Kejatuhan LUNA dan UST pun berimbas ke aset kripto lainnya, termasuk Bitcoin dan Ethereum.

Sebelum 'hancur', token LUNA sempat menyentuh ATH pada April lalu, yakni nyaris US$ 120 per keping, atau tepatnya di US$ 119,18 per keping. Namun pada pertengahan Mei tahun ini, token LUNA ambruk hingga 90%, hanya dalam sehari saja.

LUNA yang sempat dihargai nyaris US$ 120 per keping, ambruk hingga sekitar US$ 0,2. LUNA juga sempat menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai nyaris US$ 42 miliar.

Kejatuhan LUNA bukan tanpa sebab, token tersebut seperti menjadi 'tumbal' dari jatuhnya token UST yang gagal mempertahankan pasaknya di US$ 1. Asal tahu saja, token UST sempat ambruk ke 20 sen dolar, sehingga LUNA pun dipaksa untuk menyelamatkan sister coin-nya, UST, agar kembali ke US$ 1, dengan cara dibakar.

UST berbeda dengan stablecoin lainnya, di mana UST tidak punya aset dasar (underlying asset) berupa uang tunai dan aset lain yang disimpan sebagai cadangan sebagai pendukung tokennya.

UST menggantinya dengan campuran kode kompleks, bersama dengan 'saudara tokennya' yang masuk ke dalam kategori altcoin yakni Terra (LUNA), untuk menstabilkan harga.

Secara sederhana, protokol Terra menghancurkan dan membuat unit baru yakni UST dan LUNA untuk menyesuaikan pasokan. Jadi saat harga UST turun di bawah US$ 1, maka bisa dikeluarkan dan ditukarkan dengan LUNA, dengan begitu pasokan UST jadi lebih langka dan harganya bisa naik.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Terraform Labs untuk menyelamatkan keduanya, di mana salah satunya yakni membuat koin baru dengan koin lama dilabeli 'classic', sehingga koin baru seakan menjadi 'nyawa' baru bagi UST dan LUNA. Tetapi, upaya ini pun juga gagal menarik perhatian investor.

Investor sudah cenderung tidak percaya lagi dengan proyek-proyek yang digarap oleh Terraforms Labs, baik itu membuat koin baru atau upaya lainnya. Bahkan, kejatuhan UST dan LUNA juga dikerapkan oleh aksi penipuan dari sang developer Terraform Labs yakni Do Kwon.

Bahkan, Do Kwon hingga kini masih menjadi buronan dunia dan juga masih aktif di Twitter, di mana dia juga tidak jarang men-tweet terkait kripto. Bukannya menyesal, tetapi Do Kwon justru semakin besar kepala.

Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti hancurnya UST dan LUNA. Namun, peranan Do Kwon terbilang cukup besar terkait dengan kejatuhan UST dan LUNA.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular