Market Commentary

Saham Big Bank Loyo, Ga Jadi Ada Window Dressing?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 December 2022 09:48
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan berkapitalisasi pasar 'jumbo' secara mayoritas terkoreksi pada perdagangan sesi I Selasa (20/12/2022) dan turut membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini.

Per pukul 09:30 WIB, tiga saham 'big bank' terpantau melemah, dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin yakni terkoreksi 0,58% ke posisi Rp 8.600/unit.

Hanya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang terpantau menguat pada hari ini, yakni menguat 0,27% menjadi Rp 9.450/unit.

Berikut pergerakan empat saham big bank pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga (%)
Bank Central AsiaBBCA8.600-0,58%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI4.950-0,40%
Bank MandiriBMRI9.975-0,25%
Bank Negara IndonesiaBBNI9.4500,27%

Ketiga saham 'big bank' tersebut pun turut memperberat pergerakan IHSG pada hari ini, sehingga IHSG kembali melemah, meski pelemahannya masih cenderung tipis-tipis.

Saham BBCA memperberat IHSG hingga 1,94 indeks poin, sedangkan saham BBRI memperberat indeks sebesar 1,44 indeks poin, dan saham BMRI sebesar 1,18 indeks poin.

Namun, saham BBNI yang menguat menjadi salah satu penahan koreksi IHSG pada hari ini, yakni sebesar 0,93 indeks poin.

Koreksi saham 'big bank' pada hari ini sepertinya karena investor sedang wait and see jelang pengumuman keputusan suku bunga terbaru dari Bank Indonesia (BI) pada Kamis mendatang.

BI diperkirakan mengikuti langkah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yang telah mengurangi laju kenaikan suku bunga acuannya. BI diprediksi akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 5,5%.

Di lain sisi, koreksinya tiga saham 'big bank' terjadi saat pelaku pasar menanti fenomena window dressing terjadi pada akhir tahun ini. Dalam historisnya, saham perbankan, terutama 'big bank' biasanya berkinerja baik di akhir tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation