IHSG Bisa Merah Lagi, Ucapkan Goodbye Santa Claus Rally?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhir perdagangan Kamis (15/12/2022) dengan koreksi cukup dalam.
IHSG drop 0,73% dan ditutup di 6.751,86 kemarin. Sejak awal perdagangan IHSG sudah bergerak di zona merah.
Posisi tertinggi IHSG kemarin berada di 6.801,84 dan terendahnya ada di 6.740,96. Sebanyak 308 saham mengalami pelemahan dan 215 saham menguat.
Surplus neraca dagang Indonesia yang mencapai US$ 5,16 miliar di bulan November 2022 ternyata tak mampu menjadi katalis positif untuk IHSG.
Indeks malah merespons mayoritas indeks acuan Asia yang terbenam di zona merah dengan Hang Seng memimpin penurunan setelah terkoreksi 1,55%.
Sentimen masih dibayangi dengan resesi tahun 2023 dan Fed yang masih akan menaikkan suku bunga acuan ke depan.
Setelah mengalami koreksi cukup dalam kemarin, ke mana arah IHSG hari ini ?
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks ditutup mendekati batas bawah BB terdekat di 6.683.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun ke 34,38.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 mendekati garis MA26.
Melihat berbagai indikator teknikal tersebut, IHSG masih berpotensi bergerak di posisi 6.700-6.800 untuk perdagangan hari ini.
(trp)