
Beruntungnya Pemilik Saham Batu Bara, Dapat 'THR' Rp 35 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang akhir tahun, satu per satu emiten yang rutin membagikan dividen interim kepada pemegang saham mengumumkan jadwal pembayaran, termasuk sejumlah emiten raksasa yang secara rutin menebar dividen jumbo.
Dividen tersebut diperoleh dari hasil kinerja keuangan tahun ini - tidak setahun penuh, sebagian perusahaan telah membayarkan dividen interim, beberapa telah mengumumkan jadwal pembayaran dan sebagian masih belum memberikan informasi rinci, namun diharapkan akan segera mengumumkan pembagian dividen interim.
Sejumlah perusahaan besar yang telah menebar dividen interim jumbo kepada pemegang saham didominasi oleh emiten yang bergerak di sektor batu bara. Golden Energy Mines (GEMS) menjadi emiten yang telah membayarkan dividen interim terbesar kepada pemegang sahamnya. Lewat tiga kali ronde, GEMS secara total telah menebar Rp 6,28 triliun kepada pemegang saham perusahaan.
Selanjutnya emiten tambang batu bara lain yakni Indo Tambangraya Megah (ITMG) telah membagikan Rp 4,68 triliun kepada para pemegang saham perusahaan, kemudian dikuti oleh duo emiten Grup Astra yang secara total telah membagikan Rp 6,61 triliun kepada pemegang saham.
Sebesar Rp 3,56 triliun datang dari Astra Internasional (ASII) dan Rp 3,05 triliun ditebar oleh United Tractors (UNTR). Sebagai catatan, emiten lain di Grup Astra juga ikut menebar dividen kepada pemegang saham, namun angkanya tidak sesignifikan dua emiten tersebut.
Lalu ada juga emiten konsumer yang tahun ini sahamnya sempat ngegas setelah bertahun-tahun melempem, Unilever Indonesia (UNVR), yang membagikan dividen interim senilai Rp 2,63 triliun. UNVR memang diketahui rajin membagikan dividen dan ikut tergabung dalam konstituen IDX High Dividen 20.
Sementara itu, emiten perbankan milik orang terkaya RI, Bank Central Asia (BBCA) memang masih belum mentransfer dividen kepada pemegang saham. Namun perdagangan saham BBCA telah melewati masa cumdate dan akan melakukan pembayaran pada 20 Desember mendatang sebesar Rp 4,31 triliun kepada para pemegang saham.
Sementara itu, emiten batu bara Bayan Resources (BYAN) akan menjadi emiten dengan angka pembayaran dividen paling besar tahun ini, setidaknya hingga berita ini diturunkan. Bayan akan membagikan Rp 15,58 triliun kepada para investor dalam bentuk dividen interim. Cum date perdagangan saham ini akan jatuh pada tanggal 20 Desember mendatang, dan dividen akan dibayarkan pada tanggal 5 Januari tahun depan.
Dalam gelaran dividen interim tahun ini, sembilan emiten batu bara besar utama membagikan total dividen interim senilai Rp 35,18 triliun yang kebanyakan dicairkan antara periode November-Desember tahun ini. Angka tersebut belum termasuk emiten lain dengan dividen yang angka lebih kecil atau emiten besar yang masih belum membagikan dan diharapkan akan segera memberikan pengumuman terkait dividen interim.
Salah satu emiten yang diharapkan akan segera mengumumkan pembagian dividen interim adalah raksasa batu bara Adaro Energy Indonesia (ADRO). Sebagai catatan, tahun lalu ADRO membagikan dividen interim senilai US$ 350 juta, dengan torehan laba bersih sembilan bulan pertama 2021 senilai US$ 421 juta.
Tahun ini perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 1,90 miliar, terbang 352% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menggunakan asumsi rata-rata rasio pembayaran dividen tiga tahun terakhir di angka 78%, ADRO berpotensi menggulingkan Bayan dan menjadi emiten dengan pembayaran dividen interim terbesar.
Meski demikian masih belum ada pengumuman resmi dari pihak perusahaan terkait jadwal dan besaran dividen interim yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
