CNBC Indonesia Research

URAAAA! 10 Bulan Perang, Rubel Rusia Tetap Terbaik di Dunia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 December 2022 07:30
Russian President Vladimir Putin gestures speaking during a joint news conference with German Chancellor Olaf Scholz following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 15, 2022. Putin says Moscow is ready for security talks with the U.S. and NATO, as the Russian military announced a partial troop withdrawal from drills near Ukraine — new signs that may suggest a Russian invasion of its neighbor isn't imminent despite snowballing Western fears. (Sergey Guneev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: AP/Sergey Guneev

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dengan Ukraina sudah berlangsung hampir 10 bulan. Salah satu yang mengejutkan yakni nilai tukar rubel yang mampu melibas dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan, rubel hingga saat ini mampu mempertahankan posisinya sebagai mata uang terbaik di dunia.

Penguatan rubel juga bukan kaleng-kaleng. Melansir data Refinitiv, rubel sepanjang tahun ini tercatat menguat hingga 18,3% di kisaran RUB 64/US$. 

Kinerja impresif tersebut terjadi saat dolar AS sedang kuat-kuatnya. Lihat saja rupiah yang terus tertekan, sepanjang tahun ini tercatat melemah sekitar 9%. Mata uang lainnya juga bernasib sama, bahkan berdasarkan catatan Refinitiv, sepanjang tahun ini hanya ada 3 mata uang yang menguat melawan dolar AS.

Transaksi berjalan (current account) Rusia yang mencatat surplus jumbo menjadi salah satu pemicu penguatan rubel. Perang Rusia-Ukraina membuat negara pimpinan Vladimir Putin ini dikenai sanksi pada berbagai lini. Alhasil, impor mengalami penurunan, tetapi dengan harga energi yang tinggi, Rusia justru mendapat keuntungan yang jumbo dari ekspor minyak mentah dan gas alam.

International Energy Agency (IEA) pada pertengahan tahun ini mengatakan pendapatan ekspor minyak mentah Rusia melonjak 50% sejak awal tahun ini, diperkirakan nyaris US$ 20 miliar setiap bulannya.

Neraca perdagangan Rusia akhirnya mengalami surplus yang besar, berdampak pada transaksi berjalan.

Central Bank of Russia (CBR) memberikan estimasi awal transaksi berjalan pada periode Januari - November 2022 mengalami surplus US$ 225,7 miliar, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, kebijakan yang capital control yang diterapkan Putin juga membuat rubel perkasa.

Penguatan rubel terbilang mengejutkan, apalagi menjadi yang terbaik di dunia. Sebab jika mengingat awal perang pecah, nilai tukar rubel langsung jeblok lebih dari 100% hingga menyentuh rekor terlemah sepanjang sejarah RUB 150/US$.

Namun tidak berlangsung lama, hanya dalam tempo 2 bulan rubel berbalik menguat hingga menjadi yang terbaik di dunia dan bertahan menjelang penutupan 2022.

Penguatan rubel jauh lebih tinggi ketimbang real Brasil di urutan kedua sebesar 5,2% dan peso Meksiko di urutan ketiga sebesar 5%.


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Larang Kripto Jadi Alat Bayar di Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular