Harga Batu Bara Anjlok 5% dalam 2 Hari, Jauhi US$ 400/Ton

Market - Maesaroh, CNBC Indonesia
09 December 2022 06:35
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources) Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Batu bara mulai kehilangan tenaga. Pada perdagangan Kamis (8/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 378,85 per ton. Harga pasir hitam melemah 2,96% dibandingkan hari sebelumnya.

Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif pasir hitam yang sudah melandai sejak Rabu pekan ini Dalam dua hari tersebut, harga batu bara anjlok 5,75%.

Dalam sepekan, harga batu bara masih naik tipis 0,76 % secara point to point. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara terbang 17,1% sementara dalam setahun melonjak 140,5%.


Melandainya harga batu bara dipicu sejumlah faktor mulai dari pasokan yang membaik, melandainya harga gas, serta proyeksi bakal melemahnya harga ke depan membuat pasir hitam ambruk dalam dua hari terakhir.

Pasokan batu bara diperkirakan membaik dan tidak seketat perkiraan sebelumnya. India melaporkan kenaikan produksi sebesar 11,66% (year on year/yoy) menjadi 75,87 juta ton pada November.

India merupakan konsumen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China. Dengan kenaikan produksi dalam negeri maka impor bisa dikurangi dan akan mengurangi tekanan pasokan global.

Amerika Serikat (AS) juga memproyeksi adanya kenaikan pasokan batu bara. Produksi batu bara AS pada 2022 diperkirakan menembus 592,7 juta short metric ton atau 537,7 juta ton. Jumlah tersebut naik 2,5% dibandingkan pada 2021.

AS merupakan lima besar eksportir batu bara terbesar di dunia. Dengan pasokan AS yang meningkat maka pasokan global diharapkan bertambah.

Pengiriman batu bara dari Australia juga diperkirakan meningkat sejalan dengan membaiknya cuaca di Negeri Kanguru.  Dilansir dari Argus Media, Australia akan mengejar ekspor batu bara pada Desember setelah cuaca membaik.

Ekspor dari Port Waratah Coal Services (PWCS) di Newcastle tercatat 83,15 juta ton pada Januari-November 2022, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 103 juta ton.

Pasokan dari Rusia juga masih tetap tinggi meskipun mereka tengah berperang dengan Ukraina.

Ekspor batu bara Negara Beruang Merah mencapai 16,6 juta ton pada Oktober 2022. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi paling tidak sejak 2017.  Ekspor Rusia yang masih tinggi terjadi di tengah embargo impor yang dilakukan Uni Eropa sejak 10 Agustus 2022.


Harga Batu Bara Diramal Melandai Tahun Depan
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading