Asing Mendadak Masuk ke Pasar RI, Ada Apa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik datang dari pasar keuangan Indonesia. Setelah beberapa bulan ditinggal investor, kini pasar surat berharga negara (SBN) dan pasar saham kembali diramaikan oleh investor asing.
Fenomena ini ditangkap oleh data Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada akhir pekan lalu.
Pada transaksi 28 November - 1 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik terjadi aksi beli neto Rp9,64 triliun. Dari total transaksi tersebut, aksi beli neto pasar SBN mencapai Rp8,76 triliun dan pada pasar saham sebesar Rp0,88 triliun.
Namun, selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen sampai dengan 1 Desember 2022, nonresiden jual neto Rp155,10 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp78,20 triliun di pasar saham.
Salah satu yang membuat investor kembali ke Tanah Air adalah pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell yang mengumumkan bahwa laju kenaikan suku bunga tidak akan seagresif yang dibayangkan.
The Fed sudah mengisyaratkan akan melakukan moderasi kenaikan suku bunga. Namun, jika indikator ekonomi AS terus membaik maka kebijakan agresif The Fed bisa berlangsung lebih lama.
Selain itu, perlambatan ekonomi di AS semakin jelas. Polling Dow Jones memperkirakan PMI sektor jasa akan melandai ke 53,7 pada November 2022, dari 54,4 pada Oktober 2022. Data PMI sektor jasa menjadi perhatian pelaku pasar karena menjadi salah satu indikator penting dalam perkembangan ekonomi Negara Paman Sam.
Polling Dow Jones memperkirakan PMI sektor jasa akan melandai ke 53,7 pada November 2022, dari 54,4 pada Oktober 2022. Data PMI sektor jasa menjadi perhatian pelaku pasar karena menjadi salah satu indikator penting dalam perkembangan ekonomi Negara Paman Sam.
Adapun, premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 85,45 bps per 1 Desember 2022 dari 93,3 bps per 25 November 2022.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tulis BI dalam laporannya minggu lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Stafsus Sri Mulyani Bantah Pesona Surat Utang RI Redup
(haa/haa)