Analisis Teknikal

Masih Terjebak Sideways, Gimana Kabar IHSG Today ?

Putra, CNBC Indonesia
05 December 2022 06:17
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021.  (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih saja bergerak sideways sepanjang pekan lalu.

Dalam sepekan terakhir IHSG tercatat melemah 0,5% dan ditutup di 7.019,64 pada perdagangan Jumat (2/12/2022).

Kendati IHSG cenderung stagnan di 7.000-7.100, tetapi asing net buy sebesar Rp 552,5 miliar pada pekan lalu.

Tampaknya katalis positif untuk IHSG juga belum kelihatan. Wall Street mengakhiri perdagangan Jumat dengan koreksi.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing melemah 0,12% dan 0,18%. Indeks Dow Jones mampu selamat tetapi dengan apresiasi tipis 0,1%.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks sempat tembus ke bawah BB 6.980 meskipun kembali memantul ke level 7.000-an.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun ke 47,80.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak masih berimpit dengan EMA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, tampaknya IHSG masih akan cenderung sideways dalam waktu dekat di kisaran 7.000-7.100. Level support terdekat IHSG ada di 6.980.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular