Inflasi Melandai, BI Tak Agresif Lagi Naikkan Suku Bunga?

Maesaroh, CNBC Indonesia
02 December 2022 11:55
Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

BCA memperkirakan suku bunga acuan BI akan berada di level 5,50% pada akhir 2022.  Artinya, kubu MH Thamrin diproyeksi hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 Desember mendatang.

BCA memperkirakan BI masih akan menaikkan suku bunga acuan 25-75 bps pada tahun depan. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi akan meningkat menjadi 5,6% pada Desember atau akhir tahun. Namun, laju inflasi lebih rendah dibandingkan proyeksi  Bank Mandiri sebelumnya yang berada di kisaran 6,27%.

Faisal mengingatkan inflasi Indonesia masih akan berada di kisaran 5-6% hingga semester I-2023.

Bank Mandiri memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Desember mendatang menjadi 5,50%. BI masih akan melanjutkan kebijakan suku bunga ketat dengan menaikkan suku bunga sekitar 25 bps hingga semester I-2023.

"Suku bunga akan naik hingga menjadi 5,75% pada semester I-2023," ujarnya.

Proyeksi lebih agresif disampaikan ekonom Bank Danamon. Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan tekanan inflasi masih akan berlanjut hingga semester I-2023.
Inflasi diperkirakan akan mencapai puncak pada kuartal II-2023 karena ada momen Ramadhan dan Lebaran.

"Kami memperkirakan kenaikan suku bunga akan berlanjut hingga berada di ksiaran 6,25%, terutama karena adanya tekanan kepada rupiah," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular