Tak Kalah Dengan Bank Digital, Saham Bank Jumbo Naik Kencang

Market - dhf, CNBC Indonesia
30 November 2022 16:18
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021.  (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto) Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik cukup kencang. Indeks hingga penutupan sesi II sore ini naik 0,99% ke level 7.081,31.

Di balik kenaikan tersebut, ada kontribusi pergerakan empat saham bank besar. Keempat bank itu adalah, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Berikut rincian pergerakan keempat saham tersebut.

- BBCA naik 325 poin atau setara 3,62% ke level Rp 9.300 per saham. Volume transaksi sebanyak 387,7 juta saham dengan nilai Rp 3,6 triliun.

- BBRI naik 130 poin atau setara 2,68% ke level Rp 4.980 per saham. Volume transaksi sebanyak 395,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp 1,9 triliun.

- BMRI naik 200 poin atau setara 1,94% ke level Rp 10.522 per saham. Volume transaksi sebanyak 117,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp 1,2 triliun.

- BBNI naik 525 poin atau setara 5,60% ke level Rp 9.900 per saham. Volume transaksi mencapai 84,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp 825,6 per saham.

Dari situ terlihat, keempat saham bank jumbo itu ramai diperdagangkan hari ini. Bahkan, volume perdagangan keempatnya masuk ke 10 saham dengan volume transaksi harian.

Mengingat keempatnya memiliki market cap jumbo di atas Rp 100 triliun, maka saham-saham tersebut memiliki bobot yang besar hingga mempengaruhi pergerakan indeks.

Pergerakan saham empat bank tersebut berbanding terbalik dengan sejumlah saham bank yang sempat menjadi primadona hingga naik kencang. Saham ARTO misalnya, yang turun 100 poin atau setara 2,13% ke level Rp 4.590 per saham.

Saham BBYB turun 45 poin atau setara 5,77% ke level Rp 735 per saham. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?


(dhf/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading