CNBC Indonesia Research

Ekonomi Dunia Makin Gelap, Siap-Siap Resesi Panjang!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 November 2022 07:50
[THUMB] Resesi
Foto: Arie Pratama

Indonesia memang masih jauh dari resesi, sebab perekonomian masih kuat. OECD kembali memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan menjadi 4,7% (year on year/yoy) dari sebelumnya 4,8%.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 oleh OECD yang mencapai 4,7% itu lebih rendah dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi pada APBN 2023 yang mencapai 5,3% (yoy).

Walaupun dipangkas, proyeksi produk domestik bruto (PDB) tersebut masih cukup tinggi. Tetapi bukan berarti Indonesia lepas dari masalah.

Merosotnya ekonomi dunia sudah berdampak pada industri di dalam negeri, salah satunya Textile dan Produk Tekstile (TPT). Industri ini berorientasi ekspor, sehingga ketika perekonomian dunia "gelap" permintaanya tentunya akan menurun.

Hal ini membuat industri TPT mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

"Pelemahan permintaan global akan menahan laju ekspor ke depan dan mulai berdampak dari sektor tekstil dan produk tekstil," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartato, dalam konferensi persnya Senin (7/11/2022).

Tidak hanya industri TPT, new economy atau sektor-sektor teknologi juga sudah kena dampaknya. PHK masal banyak terjadi.

Suku bunga tinggi yang diterapkan, membuat bunga kredit baik itu konsumsi, investasi hingga modal kerja mengalami kenaikan. Investor yang selama ini mendanai startup mulai mengerem menyuntikkan modalnya.

PHK massal pun ikut melanda.

Hal ini berisiko berlanjut hingga tahun depan, sebab suku bunga masih akan terus tinggi dan ditahan dalam waktu yang lama. Higher for longer, kata Bank Indonesia.

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular