Analisis Teknikal

Sudah Sayang, IHSG Gak Bakal Jauh-jauh dari Level 7.000 Kok

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 29/11/2022 06:15 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di wilayah negatif pada penutupan perdagangan kemarin. IHSG ditutup di zona merah pada level 7.017,36 atau turun sebesar 0.51%.

Sentimen investor terpukul oleh protes di China - pembangkit tenaga listrik manufaktur dan mitra dagang utama Asia Tenggara - yang berkobar untuk hari ketiga dan menyebar ke beberapa kota, dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi semakin membebani.

"Data ekonomi (untuk China) terus menunjukkan gambaran pertumbuhan yang lebih rendah untuk waktu yang lebih lama dalam menghadapi pembatasan virus, pada akhirnya meninggalkan harapan pembukaan kembali menjadi kekuatan pendorong utama untuk sentimen pasar," sebut Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG.


"Meningkatnya kerusuhan di China dalam bentuk protes di beberapa kota telah diterjemahkan menjadi tekanan pembukaan kembali yang lebih besar bagi pihak berwenang tetapi setiap indikasi pembukaan kembali tampaknya tidak mungkin dipandu mengingat rekor kasus tinggi saat ini."

Setelah terkoreksi kemarin, bagaimana arah IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Berdasarkan indikator BB, IHSG berada disekitar batas bawah BB dengan rentang batas bawah di kisaran 6.984 dan batas tengah di kisaran 7.046.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI IHSG cenderung tertahan menyamping di kisaran level 40-60.

IHSG berpotensi bergerak sideways pada perdagangan hari ini dengan support di kisaran 6.984 dan resistance di kisaran 7.046.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat