
BBSS Jadi yang Tercuan, PICO Masuk Top Losers

Di saat IHSG berakhir di zona merah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.
Emiten | Kode Saham | Harga Saham Sebelumnya | Harga Saham Terakhir | Perubahan |
NFC Indonesia | NFCX | 10.000 | 9.300 | -7,00% |
Pelangi Indah Canindo | PICO | 372 | 346 | -6,99% |
Batavia Prosperindo Trans | BPTR | 258 | 240 | -6,98% |
Kioson Komersial Indonesia | KIOS | 434 | 404 | -6,91% |
Link Net | LINK | 3.330 | 3.100 | -6,91% |
Yanaprima Hastapersada | YPAS | 805 | 750 | -6,83% |
Grand House Mulia | HOMI | 476 | 444 | -6,72% |
Rukun Raharja | RAJA | 1.200 | 1.120 | -6,67% |
Tera Data Indonusa | AXIO | 272 | 254 | -6,62% |
Jaya Trishindo | HELI | 306 | 286 | -6,54% |
Sumber: BEI
Saham emiten produsen tabung LPG berukuran 3 kg yakni PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham PICO menempati posisi kedua, di mana saham ini ditutup ambles 6,99% ke posisi harga Rp 346/saham.
Nilai transaksi saham PICO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 3,51 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 10,15 juta lembar saham. Namun, asing mengoleksi saham PICO sebesar Rp 3,46 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 14 November hingga kemarin, saham PICO hanya menguat sebanyak 2 kali, sedangkan sisanya melemah sebanyak 7 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham PICO ambles 15,2%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham PICO masih menguat 4,85%.
Belum diketahui penyebab harga saham PICO mengalami kenaikan signifikan. Tetapi dari kinerja keuangannya, perseroan berhasil membalikan posisi rugi bersih sebelumnya di kuartal III-2021 menjadi laba bersih di kuartal III-2022.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PICO mencapai Rp 8,4 miliar pada kuartal III-2022, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 31,39 miliar.
Raihan laba tersebut didukung atas lonjakan pendapatan perseroan dari Rp 325,83 miliar menjadi Rp 416,01 miliar. Laba juga didukung penurunan beban bunga pinjaman dari Rp 21,32 miliar menjadi Rp 1,16 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]