
BBSS Jadi yang Tercuan, PICO Masuk Top Losers

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (24/11/2022), di tengah adanya kabar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,37% ke posisi 7.080,52. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.000 hingga kemarin.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 11 triliun dengan melibatkan 40 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 253 saham menguat, 270 saham melemah, dan 179 saham stagnan.
Investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) mencapai Rp 381,77 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin.
Saat IHSG ditutup menguat, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
Emiten | Kode Saham | Harga Saham Sebelumnya | Harga Saham Terakhir | Perubahan |
Bumi Benowo Sukses Sejahtera | BBSS | 68 | 91 | 33,82% |
Bumi Citra Permai | BCIP | 60 | 77 | 28,33% |
Singaraja Putra | SINI | 424 | 530 | 25,00% |
Tanah Laut | INDX | 242 | 302 | 24,79% |
Trisula International | TRIS | 210 | 250 | 19,05% |
Trans Power Marine | TPMA | 450 | 525 | 16,67% |
Ulima Nitra | UNIQ | 58 | 65 | 12,07% |
Bank Aladin Syariah | BANK | 1.360 | 1.515 | 11,40% |
Bank Mestika Dharma | BBMD | 2.000 | 2.200 | 10,00% |
Autopedia Sukses Lestari | ASLC | 137 | 150 | 9,49% |
Sumber: BEI
Saham emiten properti yakni PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham BBSS ditutup meroket 33,82% ke posisi harga Rp 91/saham.
Nilai transaksi saham BBSS pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 17,77 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 219,8 juta lembar saham.
Jika melihat data perdagangan sejak 14 November hingga kemarin, saham BBSS mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali, melemah juga sebanyak 4 kali, dan stagnan sekali.
Dalam sepekan terakhir, saham BBSS melonjak 44,44%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham BBSS tercatat melesat hingga 37,88%.
Saham BBSS terpantau melesat sejalan dengan saham sektor properti yang juga bergairah pada perdagangan kemarin, setelah adanya kabar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bakal memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya.
Risalah dari pertemuan The Fed edisi November 2022 mengisyaratkan bahwa bank sentral Negeri Paman Sam tersebut melihat kemajuan dalam perjuangannya melawan inflasi tinggi dan ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga, yang berarti kenaikannya bakal lebih kecil pada akhir tahun ini hingga 2023.
Di lain sisi dari segi kinerja keuangannya pada kuartal III-2022, perseroan masih membukukan rugi bersih. Bahkan rugi bersih BBSS justru bertambah.
Pada kuartal III-2022, BBSS mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,25 miliar. Angka ini naik dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 817 juta.
Penjualan BBSS juga menurun pada kuartal III-2022, yakni mencapai Rp 452 juta, dari sebelumnya sebesar Rp 6,77 miliar pada kuartal III-2021.
Di lain sisi, beban umum dan administrasi BBSS turun menjadi Rp 1,72 miliar pada kuartal III-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 2,16 miliar pada kuartal III-2021.