Analisis Teknikal

November Sudah Mau Berakhir, IHSG Kapan 7.100?

Putra, CNBC Indonesia
24 November 2022 07:17
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% di 7054,12 pada perdagangan Rabu (23/11/2022).

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan berlangsung. IHSG dibuka di 7.030,63 dan sempat mencapai posisi tertinggi di 7.089,64. Namun di sesi II, penguatan IHSG mengalami pemangkasan.

Meskipun IHSG menguat, tetapi mayoritas saham mengalami koreksi. Ada 255 saham yang melemah kemarin. Sementara itu jumlah saham yang menguat ada 249 saham.

Penguatan IHSG juga ditopang oleh masuknya dan asing ke pasar saham. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 237 miliar di pasar reguler.

Belakangan ini IHSG cenderung bergerak sideways di kisaran 7.000-7.100. Pola in terjadi sejak minggu terakhir Oktober 2022.

Sejauh ini belum ada katalis positif yang mampu mendorong IHSG untuk bisa kembali ke level All Time High (ATH) karena gonjang ganjing isu resesi global dan pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Analisis Teknikal

JakartaFoto: Teknikal
Jakarta

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks ditutup di dekat garis BB di 7.051.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI masih berada di area 50.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak masih berimpit dengan EMA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, tampaknya IHSG masih akan cenderung sideways dalam waktu dekat di kisaran 7.000-7.100. Waspadai jika IHSG tembus 7.051 berpotensi turun ke support di 6.987.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular