
3 Tahun Duet Burden Sharing BI & Srimul, Nilainya Rp1.144 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pihaknya telah berjibaku bahu-membahu dengan Kementerian Keuangan untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan membeli SBN di pasar perdana mencapai Rp 974,09 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, langkah tersebut juga merupakan langkah BI dalam twist operation, untuk bisa menjaga imbal hasil (yield) SBN di bawah 10 tahun tetap menarik.
Sehingga tidak memicu dana asing keluar dari pasar keuangan di dalam negeri (capital outflow). Sementara pembelian SBN juga agar SBN 10 tahun ke atas naiknya tidak berlebihan.
"Oleh karena itu, kami menjual SBN yang tenor jangka pendek di pasar sekunder dan jaga-jaga kalau kenaikan yield jangka panjang tinggi. Kami siap-siap pembelian, berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan," jelas Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (21/11/2022).
"Sejauh ini berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 kami telah membeli SBN dari pasar perdana jumlahnya Rp 974,09 triliun," kata Perry lagi.
Adapun Perry merinci, total dari Rp 974,09 triliun tersebut yakni sebesar Rp 26,61 triliun untuk SKB I, kemudian sebesar Rp 397,56 triliun pada SKB II.
Sementara itu, hingga 15 November 2022 pada SKB III yang bertujuan untuk kesehatan dan kemanusiaan telah terealisasi Rp 310,4 triliun. Masih tersisa komitmen Rp 128,58 triliun yang belum terealisasi.
"Kami komitmen ini juga untuk bisa merealisasikan Rp 128,58 triliun. Jadi kalau ditotal sampai akhir tahun, prognosa kami beli SBN di pasar perdana sekitar Rp 1.144 triliun selama 3 tahun untuk dukungan kepada APBN dalam rangka penanganan Covid-19 maupun pemulihan ekonomi sesuai Undang-Undang Nomor 2 2020," jelas Perry.
Seperti diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, BI bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk melakukan burden sharing atau berbagi beban.
Sederhananya, burden sharing merupakan kompromi tanggung renteng antara pemerintah dan Bank Indonesia dalam penanganan Covid-19 dan memulihkan ekonomi.
Dengan kesepakatan burden sharing, BI dapat membeli SBN di pasar primer. Hal ini merupakan kebijakan khusus, karena selama ini BI hanya bisa membeli SBN di pasar sekunder.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus 'Sedot-Semprot' BI Sukses Redam Inflasi