Investor Minggat dari RI, BI Salahkan 'Cash Is The King'
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan salah satu penyebab yang membuat investor asing kabur dari pasar keuangan Indonesia. Penyebabnya adalah fenomena 'cash is the king' atau uang tunai adalah raja.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Komisi XI, DPR RI, Senin (21/11/2022).
Perry menuturkan bahwa cash is the king dipicu oleh kondisi ketidakpastian global yang masih tinggi. Alhasil, investor global yang terbiasa menempatkan uangnya di portofolio, memilih menarik uangnya dan mencari aset yang likuid.
"Akibat risiko portofolio naik, mereka memilih menumpuk uangnya di instrumen yang likuid, baik cash dan near cash," papar Perry. Adapun, near cash assets yaitu deposito dan surat utang.
Menurutnya, kondisi ini terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. "Inilah mengapa terjadi aliran modal keluar."
BI mencatat selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen hingga 17 November 2022, nonresiden melakukan jual neto hingga Rp166,14 triliun di pasar SBN. Sejalan dengan itu, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 111,99 bps per 17 November 2022 dari 103,32 bps per 11 November 2022.
Hari ini (21/11/2022), dikutip dari data Refinitiv, yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mencapai 7,08%.
(haa/haa)