Gelombang PHK Bermunculan, Industri Mamin Aman?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 21/11/2022 12:15 WIB
Foto: Pengusaha Mamin: Suku Bunga Naik, Margi Kami Tergerusi (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai melanda industri domestik. Namun, kondisi ini sepertinya masih jauh dari industri makanan dan minuman alias mamin.

Setidaknya, hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman. "Saya belum dengar ada PHK besar-besaran melainkan hanya shifting sebagai bentuk efisiensi," ujarnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (21/11/2022).

Shifting yang dilakukan salah satunya berupa penggunaan teknologi otomatisasi dalam proses produksi. Kemudian, sebagian tenaga kerja dialihkan ke sisi hilir atau bagian distribusi dan penjualan.


Dengan langkah tersebut, para pemain di industri mamin bisa lebih efisien dalam menjalankan bisnis. Proses manufakturnya juga bisa berjalan dengan biaya tenaga kerja yang lebih hemat.

Meski masih cukup bertahan, Adhi tak menampik industri mamin ke depan bakal cukup menantang. Terlebih, mayoritas bahan baku produksi di sektor ini masih impor.

Tentu, nature yang seperti itu membuat industri mamin bisa lebih tertekan lagi akibat mahalnya bahan baku impor seiring dengan terjadinya strong dollar.

Oleh sebab itu, Adhi mendorong setiap perusahaan di industri mamin untuk terus melakukan inovasi dengan mencari alternatif bahan baku di tengah situasi geopolitik global. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya pelarangan ekspor di sejumlah negara yang menjadi sumber bahan baku induusri makanan dan minuman Tanah Air.

"Tiba-tiba satu negara lockdown atau tak boleh mengekspor bahan baku. Ini karena sudah terjadi seperti gula, terigu, atau gandum, dan beberapa komoditi lainnya tiba-tiba dilarang ekspor. Ini kita harus cari alternatif lain," ungkapnya.

Adhi juga sepakat untuk mencari alternatif bahan baku makanan dan minuman dengan sember daya kearifan lokal sesuai dengan instruksi pemerintah. "Ini yang harus kita kejar supaya mengurangi tekanan dari nilai tukar maupun geopolitik lainnya," imbuhnya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat