CNBC Indonesia Research

Penjualan Mobil Lesu, Astra Bisa Tetap Cuan Karena Ini!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 16/11/2022 07:50 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun pada Oktober 2022 seiring dengan penjualan mobil nasional yang turun setelah sempat cetak rekor pada September.

Meskipun penjualan mobil turun, akan tetapi kinerja keuangan ASII tampaknya akan tetap solid hingga akhir tahun terdorong tingginya harga batu bara dunia.

Pasar mobil yang lesu bertepatan dengan berakhirnya masa berlaku Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP). Artinya, penjualan mobil pada Oktober 2022, semua segmen, tak lagi menikmati fasilitas tersebut.


Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil nasional turun 6.789 unit atau 6,7% menjadi 93.197 unit pada Oktober 2022, dibandingkan sebulan sebelumnya mencapai 99.986 unit.

Tercatat, penjualan mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/ LCGC) juga mengalami penurunan. Setelah berakhirnya masa berlaku potongan PPnBM tersebut.

Pada Oktober 2022, penjualan LCGC nasional turun jadi 18.062 unit dibandingkan sebulan sebelumnya mencapai 18.469 unit.

Sampai saat ini, penjualan mobil nasional sejak Januari 2022, cetak capaian tertinggi pada September 2022. Baik untuk LCGC maupun non-LCGC. Secara total Januari-Oktober 2022, penjualan mobil nasional mencapai 851.413 unit.

Sejalan dengan hasil nasional, penjualan mobil ASII ikut turun. Pada Oktober 2022, penjualan mobil ASII tercatat 54.826 unit, turun 1.196 unit.

Meskipun penjualannya melandai, pangsa pasar mobil ASII meningkat menjadi 59% dari bulan lalu 56%. Ini karena penurunan volume penjualan mobil ASII tidak lebih parah dibandingkan lainnya.

Penjualan mobil memiliki keterkaitan yang erat terhadap pendapatan segmen otomotif. Sehingga jika penurunan penjualan mobil ASII pada Oktober berlanjut hingga akhir kuartal IV, maka pendapatan dari segmen otomotif akan ikut turun.

Foto: ASII
Hubungan Penjualan Mobil dan Pendapatan ASII

Saat ini kinerja keuangan lagi tidak lagi ditopang oleh segmen otomotif, akan tetapi oleh segmen penjualan alat berat dan tambang. Sehingga jika penjualan mobil ASII turun, masih mampu dikompensasi oleh segmen lainnya terutama segmen alat berat, tambang, konstruksi , dan energi (HEMCE).

Hingga sembilan bulan berjalan pada 2022, segmen HEMCE berkontribusi terhadap 41,4% total pendapatan ASII. Sementara segmen otomotif berkontribusi terhadap 40% total pendapatan ASII.

Foto: ASII
Segmen Penjualan ASII

 

Perubahan kontributor utama pendapatan ASII tak lepas dari kinerja penjualan alat berat yang melonjak. Sementara itu harga komoditas batu bara yang meroket sepanjang tahun juga turut menjadi faktor pendapatan segmen tersebut melonjak 58% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Volume penjualan alat berat ASII melalui anak usahanya PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga September 2022 tercatat 4.534 unit. Jumlah tersebut melejit 107% yoy. Penjualan alat berat ASII didominasi oleh sektor tambang sebesar 61%.

Sementara itu volume penjualan batu bara UNTR naik 27.000 ton menjadi 7,8 juta ton. Walaupun pertumbuhan volume penjualan batu bara hanya naik tipis, harga komoditas batu bara global yang melejit mendorong pendapatan segmen HEMCE.

Berdasarkan laporan keuangan UNTR, pendapatan dari segmen penambangan batu bara melesat 130% yoy.

Karena keuntungan dari segmen HEMCE karena ledakan harga komoditas membuat ASII menarik. Terutama valuasi yang relatif berada di bawah rata-rata memiliki ruang naik seperti yang digambarkan pada grafik forward P/E band rata-rata 5 tahun yang menggambarkan gerak  P/E (price to earnings ratio) dari masa ke masa. Saat ini P/E ASII berada di bawah garis standar deviasi -1, sehingga valuasinya relatif murah.

Selain itu, menurut konsensus analis Refinitiv di 7.957, di mana harga saham ASII pada Selasa (14/11/2022) di 6.225.

Foto: CNBC Indonesia
Forward P/E Band ASII

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)