Roller Coaster IHSG, Naik Turun Makin Gak Bisa Ditebak
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat tipis 0,23% dan ditutup di 7.035,5 pada perdagangan Selasa (15/11/2022).
Pergerakan IHSG bak roller coaster hari ini. Indeks sempat menguat di awal perdagangan. Namun berakhir melemah di sesi I.
IHSG sempat menguat di awal sesi II dan anjlok lagi. Namun jelang akhir perdagangan, IHSG diangkat lagi. Meski IHSG menguat, mayoritas saham masih melemah.
Statistik perdagangan mencatat ada 276 saham yang mengalami pelemahan dan 255 saham menguat, sisanya 176 saham stagnan.
Tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup di zona merah pada perdagangan perdana minggu ini karena investor mengambil jeda dari reli besar minggu lalu dan mencerna lebih banyak berita perusahaan dan data ekonomi.
Dow Jones Industrial Average turun 211,16 poin atau 0,63%, S&P 500 turun 0,89% menjadi dan indeks komposit padat teknologi Nasdaq turun 1,12%. Perdagangan tercatat relatif berombak sepanjang hari, dengan Dow gagal mempertahan momentum setelah dibuka di zona hijau dan akhirnya ikut meluncur ke zona merah jelang penutupan.
Pada sesi awal perdagangan, indeks saham utama sempat menguat sesaat setelah Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard mengindikasikan bank sentral dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya, memberikan beberapa kenyamanan bagi pasar.
Namun sentimen dari Brainard tampaknya tidak mampu menenangkan investor yang sudah terbebani lebih dulu dengan pernyataan Gubernur The Fed Christopher Waller akhir pekan kemarin.
Pada perdagangan senin saham merayap turun dan imbal hasil obligasi meningkat salah satunya karena imbas dari Gubernur Fed Christopher Waller yang menyebut investor bereaksi berlebihan terhadap data inflasi yang lemah minggu lalu. Dia mengatakan pasar harus bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Surplus neraca dagang yang mencapai US$ 5,67 miliar ternyata belum cukup mampu mendorong IHSG menguat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia naik 12,3% year on year (yoy) dan impor naik 17,44% yoy pada Oktober 2022.
(trp/trp)