Analisis Teknikal

Waspada! IHSG Bisa Sentuh Level 6.888

Putra, CNBC Indonesia
15 November 2022 06:45
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah dengan koreksi tajam di awal pekan. IHSG merosot 0,98% dan ditutup di 7.019,39 pada perdagangan Senin (14/11/2022). IHSG sempat menguat di awal perdagangan dan tembus 7.100.

Namun penguatan IHSG hanya sementara dan akhirnya berbalik melemah. Sebanyak 295 saham tercatat mengalami koreksi dan 235 saham menguat.

Pelemahan yang signifikan dialami IHSG seiring dengan terjadinya aliran keluar dana asing yang masif. Statistik perdagangan mencatat asing net sell Rp 1,1 triliun di pasar reguler kemarin.

Kinerja saham Asia cenderung variatif. Ketika Nikkei drop lebih dari 1%, indeks Hang Seng melesat 1,7% diikuti oleh Straits Times yang naik 1%.

Untuk hari ini, kinerja IHSG hanya bisa mengharapkan rilis data yang positif dari neraca dagang Indonesia bulan Oktober 2022.

Konsensus yang dihimpun Trading Economics memperkirakan neraca dagang Indonesia tetap surplus US$ 4,5 miliar dengan ekspor yang diperkirakan tumbuh 13,85% year on year (yoy) dan impor yang naik 23,62% yoy.

Selain dari rilis data, investor juga perlu melihat psikologis pasar yang tercermin dari berbagai indikator teknikal untuk melihat arah IHSG hari ini.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks bergerak turun dan telah menembus batas bawah BB di 7.026.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI mengalami penurunan ke 48,56 dari sebelumnya di 54,3 pekan lalu yang mengindikasikan penguatan momentum jual seiring dengan adanya dana asing yang keluar secara masif.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak masih berimpit dengan EMA 26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, waspadai IHSG menguji level 7.000. Apabila tembus ke bawah maka level support selanjutnya ada di 6.888.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular