CNBC Indonesia Research

Kemarin Berterbangan, Saham Teknologi Lanjut Ngegas Lagi?

Putra, CNBC Indonesia
14 November 2022 06:35
ihsg
Foto: detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang mulai melandai memicu kenaikan harga saham-saham teknologi global dan berujung pada melesatnya saham-saham teknologi dalam negeri.

Laju inflasi tahunan AS dilaporkan naik 7,7% pada Oktober 2022. Laju tersebut merupakan yang terendah sejak Januari 2022 dan lebih rendah dari perkiraan analis maupun laju inflasi bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS akan naik 8% di Oktober 2022, sementara inflasi Negeri Paman Sam mencapai 8,2% di bulan September 2022.

Tekanan inflasi AS sudah melembat selama 4 bulan beruntun sejak mencapai puncaknya di 9,1% pada Juni 2022.

Adanya perlambatan tekanan inflasi membuat pelaku pasar berekspektasi bahwa Fed tak akan lagi agresif mengerek naik suku bunga acuan.

Asal tahu saja, sepanjang tahun ini Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 375 basis poin dengan suku bunga Federal Fund Rate (FFR) terakhir di 4%.

Bersamaan dengan rilis data inflasi yang menunjukkan perbaikan, imbal hasil (yield) US Treasury 10 tahun juga turun 30 basis poin (bps) menjadi 3,82%.

Yield US Treasury yang turun ke bawah 4% membuat indeks teknologi AS yang tercermin dari Nasdaq Composite melesat signifikan.

Indeks Nasdaq Composite berhasil melesat lebih dari 5% pekan lalu seiring dengan penguatan saham-saham teknologi seperti Apple, Google, Netflix dan Meta Platform.

Bahkan harga saham Meta Platform yang sudah tertekan hebat sejak awal tahun mengalami kenaikan signifikan hingga 17% secara mingguan.

Penguatan indeks saham teknologi AS juga menjadi katalis positif untuk saham-saham teknologi dalam negeri.

Indeks IDX Techno naik lebih dari 4% dalam sepekan akibat kenaikan serempak saham-saham konstituennya seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Saham

Kinerja

AAPL

7.31%

META

17.16%

GOOGL

8.45%

NFLX

10.12%

NDX

6.66%

HSI

4.64%

GOTO

8.25%

BELI

7.56%

BUKA

11.43%

EMTK

2.35%

IDX TECHNO

4.31%

Selain konstituen indeks teknologi saham proxy teknologi lainya juga berhasil melesat pada perdagangan kemarin dimana bahkan PT Bank Jago Tbk (ARTO) terbang hingga ARA 24,73% dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menanjak 4,24%.

Bahkan kenaikan indeks teknologi domestik jauh mengungguli kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik kurang dari 1% sepekan terakhir yang menunjukkan salah satu kontributor penguatan pasar saham domestik adalah saham-saham teknologi.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular