Review Sepekan

Saham Ini Melesat 24,17% Saat Batu Bara Anjlok, Kok Bisa?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
12 November 2022 15:00
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada pekan ini dan sukses kembali ke level psikologis 7.000. Pergerakan indeks acuan Tanah Air di pekan ini cukup volatil dipengaruhi beberapa data ekonomi penting baik dalam negeri maupun eksternal.

Sepanjang pekan ini, Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut melonjak 0,62% secara point-to-point (ptp). Pada perdagangan Jumat (11/11/2022) kemarin, IHSG ditutup melesat 1,76% ke posisi 7.089,21. Jika melihat kinerjanya sebulan terakhir indeks sudah naik 4,03%, dan sudah melesat 7,71% secara year-on-year/yoy.

Di tengah menguatnya IHSG pekan ini, setidaknya ada 6 saham yang menjadi top gainers sepanjang pekan ini yang mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 24% dan 6 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjaditop losers.

Berikut daftar saham yang menjaditop gainerspada pekan ini:

SAHAM

EMITEN

KOREKSI (%)

HARGA TERBARU (Rp)

PEKAN LALU (Rp)

FIRE

PT Alfa Energi Investama Tbk

24.17

298

240

LEAD

PT Logindo Samudramakmur Tbk

22.22

121

99

ARTO

PT Bank Jago Tbk

20.23

5675

4720

BABP

PT Bank MNC Internasional Tbk

18.45

122

103

KRYA

PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk

17.22

422

360

BANK

PT Bank Aladin Syariah Tbk

13.48

1600

1410

Saham emiten PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) memimpin deretantop gainerspada pekan ini, di mana saham FIRE melejit 24,71% sepanjang pekan ini.

Sepekan terakhir, harga saham FIRE bergerak di rentang Rp 234-302/unit. Hingga perdagangan terakhir Jumat (11/11/2022), nilai kapitalisasi pasar saham FIRE mencapai Rp 439,66 miliar.

Jika melihat data perdagangan, sepanjang sepekan terakhir saham FIRE tercatat hanya sekali ambrol yakni pada perdagangan Kamis (10/11/2022), 4 kali perdagangan sisanya FIRE ditutup cemerlang.

Sepekan terakhir saham FIRE mencatatkan aksi jual (net sell) mencapai Rp 26 juta di pasar reguler. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, FIRE masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 13,1 miliar pada kuartal III-2022.

Di sisi lain, FIRE tetap optimis meningkatkan kinerja penjualan tahun ini mencapai Rp 800 miliar. Target tahun 2022 ini tentunya juga bergantung pada sejumlah faktor termasuk fluktuasi harga batu bara yang terjadi.

Penguatan saham FIRE pekan ini terjadi di tengah penurunan harga batu bara global. Sehingga, membuat harga mayoritas saham emiten tambang batu hitam domestik bergerak lesu.

Harga batu bara acuan ICE Newcastle terus anjlok setelah mencapai level All Time High (ATH) di US$ 464/ton pada awal September 2022.

Namun jika dibandingkan dengan level ATH, harga batu bara sudah tergerus hampir 38%. Menariknya jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, harga batu bara masih meningkat lebih dari 2x.

Dengan penurunan harga batu bara yang terjadi di kuartal IV-2022, ada kemungkinan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) emiten batu hitam juga akan turun.

Sebagai informasi, FIRE bergerak dalam bidang operasi dan investasi pada layanan energi, sumber energi, dan infrastruktur energi melalui anak perusahaannya.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut jajaran saham top losers sepekan terakhir.

Adapun saham-saham berikut yang koreksinya paling parah pada pekan ini:

SAHAM

EMITEN

RELI (%)

HARGA TERBARU (Rp)

PEKAN LALU (Rp)

NANO

PT Nanotech Indonesia Global Tbk

-35.56

29

45

ABMM

PT ABM Investama Tbk

-15.47

3060

3620

ITMG

PT Indotambangraya Megah Tbk

-13.88

37550

43600

BELL

PT Trisula Textile Industries Tbk

-13.08

113

130

IPPE

PT Indo Pureco Pratama Tbk

-12.30

214

244

ASSA

PT Adi Sarana Armada Tbk

-10.77

870

975

Saham Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) lagi-lagi menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada sepanjang pekan ini, Harga saham NANO bergerak di rentang Rp 29-29/unit. Hingga perdagangan terakhir Jumat, nilai kapitalisasi pasar saham NANO mencapai Rp 124,27 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan bulan November ini saham NANO tercatat hanya sekali menghijau, dengan 7 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham NANO telah mengalami penurunan 35,56% sepekan dan sudah ambles 36,96% sebulan terakhir.

Padahal, selama sepekan perdagangan sejak pencatatan perdana saham, harga NANO cukup mampu melenggang optimistis di tren kenaikan. Bahkan, harganya sempat menyentuh level tertinggi 193 saat ditransaksikan pada 18 Maret 2022 atau setara dengan kenaikan 93 persen dari harga IPO.

Dengan harga IPO NANO senilai Rp100 per saham, maka melalui aksi korporasi ini perseroan mampu meraup dana masyarakat mencapai Rp128,5 miliar.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham NANO selama 5 hari beruntun. Namun jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 NANO mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 miliar naik 78,9% dibandingkan  dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.

Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Untuk diketahui, NANO berdiri sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan sains, teknologi riset dan pengembangan, serta rekayasa material dan nanoteknologi. Sejak tahun 2019, bisnis perseroan terus-menerus mengalami pertumbuhan di mana pada saat ini perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan dan tiga layanan lainnya untuk tahap implementasinya. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular