
Saham Ini Melesat 24,17% Saat Batu Bara Anjlok, Kok Bisa?

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut jajaran saham top losers sepekan terakhir.
Adapun saham-saham berikut yang koreksinya paling parah pada pekan ini:
SAHAM | EMITEN | RELI (%) | HARGA TERBARU (Rp) | PEKAN LALU (Rp) |
NANO | PT Nanotech Indonesia Global Tbk | -35.56 | 29 | 45 |
ABMM | PT ABM Investama Tbk | -15.47 | 3060 | 3620 |
ITMG | PT Indotambangraya Megah Tbk | -13.88 | 37550 | 43600 |
BELL | PT Trisula Textile Industries Tbk | -13.08 | 113 | 130 |
IPPE | PT Indo Pureco Pratama Tbk | -12.30 | 214 | 244 |
ASSA | PT Adi Sarana Armada Tbk | -10.77 | 870 | 975 |
Saham Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) lagi-lagi menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada sepanjang pekan ini, Harga saham NANO bergerak di rentang Rp 29-29/unit. Hingga perdagangan terakhir Jumat, nilai kapitalisasi pasar saham NANO mencapai Rp 124,27 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan bulan November ini saham NANO tercatat hanya sekali menghijau, dengan 7 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham NANO telah mengalami penurunan 35,56% sepekan dan sudah ambles 36,96% sebulan terakhir.
Padahal, selama sepekan perdagangan sejak pencatatan perdana saham, harga NANO cukup mampu melenggang optimistis di tren kenaikan. Bahkan, harganya sempat menyentuh level tertinggi 193 saat ditransaksikan pada 18 Maret 2022 atau setara dengan kenaikan 93 persen dari harga IPO.
Dengan harga IPO NANO senilai Rp100 per saham, maka melalui aksi korporasi ini perseroan mampu meraup dana masyarakat mencapai Rp128,5 miliar.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham NANO selama 5 hari beruntun. Namun jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 NANO mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 miliar naik 78,9% dibandingkan dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.
Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Untuk diketahui, NANO berdiri sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan sains, teknologi riset dan pengembangan, serta rekayasa material dan nanoteknologi. Sejak tahun 2019, bisnis perseroan terus-menerus mengalami pertumbuhan di mana pada saat ini perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan dan tiga layanan lainnya untuk tahap implementasinya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)